Suara.com - Seorang jurnalis BBC mendapat telepon mendadak dari juru bicara Taliban, Suhail Shaheen. Menyadur New York Post Rabu (28/08), Yalda Hakim segara mengalihkan panggilan ke pengeras suara dan masuk dalam 'mode wawancara'.
“Oke, kami telah memanggil juru bicara Taliban Shail Shaheen. Tuan Shaheen, bisakah Anda mendengar saya?” kata jurnalis Australia itu.
Setelah memastikan bahwa dia bisa mendengarnya, Shaheen langsung mendeklarasikan kemenangan di Kabul dan menjanjikan 'perdamaian' di negara yang dilanda perang itu.
“Seharusnya tidak ada kebingungan, kami yakin orang-orang Afghanistan di kota Kabul, bahwa harta benda dan kehidupan mereka aman."
"Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini,” katanya.
“Kepemimpinan kami telah menginstruksikan pasukan untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota. Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai,” tambah Shaheen.
Meski mengucap kata damai, juru bicara itu mengakui tak bisa mengesampingkan eksekusi publik dan hukuman amputasi dalam prosesnya.
“Saya tidak bisa mengatakan sekarang, itu terserah hakim di pengadilan dan undang-undang," ujarnya yang
juga menegaskan negara itu akan kembali ke hukum Syariah Islam yang ekstrem.
"Para hakim akan ditunjuk sesuai dengan hukum pemerintah masa depan. Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam."
Baca Juga: Panglima Militer Inggris Minta Dunia Beri Kesempatan Taliban Berubah
Selama wawancara berlangsung, Yalda Hakim dapat mengatasinya secara baik dan profesional. Rekan-rekannya memujinya atas kinerjanya.
"Belum pernah menyaksikan sesuatu seperti yang terjadi di studio pagi ini, mengarahkan mikrofon tamu kami ke ponsel @BBCYaldaHakim sendiri saat juru bicara Taliban membunyikannya di tengah juggling wawancara langsung lainnya," kata manajer lantai TV @swimmersjackson di Twitter.
"Waktu adalah segalanya, tidak ada pengaturan ulang untuk ini," tambahnya.
Ia juga dipuji oleh penyiar Aasmah Mir. “Wawancara BBC Taliban itu benar-benar mengejutkan. Semua 32 menit itu. Yalda Hakim adalah bos mutlak.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun