Suara.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pemerintah memang sejak awal tidak berniat mengendalikan pandemi karena kebijakannya selalu tumpang tindih.
Pandu mengatakan, kunci utama pengendalian pandemi adalah membatasi mobilitas, setiap jelang libur panjang seperti akhir tahun dan lebaran kemarin selalu mendorong masyarakat untuk liburan dengan pelonggaran pembatasan.
"Banyak kebijakan pemerintah yang sebenarnya mendorong supaya memang pandemi tidak terkendali bahkan disuruh meningkat terus, kalau mau terus terang bahwa pemerintah memang tidak berniat atau tidak tahu bagaimana mengendalikan pandemi karena selalu didorong adanya liburan panjang setiap penduduk supaya bisa bepergian," kata Pandu dalam diskusi FIAKSI, Minggu (22/8/2021).
Kata dia, pemerintah sebenarnya sudah mendapatkan pelajaran ketika terjadi lonjakan kasus pada Agustus-September 2020 pasca lebaran, namun kesalahan itu kembali diulang ketika libur akhir tahun dan lebaran 2021.
"Terlebih dengan adanya virus yang lebih mudah bertransmisi ke orang lain (varian baru)," ucapnya.
Hal ini semakin diperparah dengan kacaunya data pandemi di Indonesia yang tidak menggambarkan keadaan asli di masyarakat, banyak kasus positif Covid-19 yang tidak terdeteksi sehingga penularan menjadi liar.
"Kalau asumsinya sistemnya tidak banyak berubah maka mungkin pada waktu sekarang di Indonesia itu sebenarnya yang sudah terinfeksi itu lebih dari 30 juta, ini menunjukkan bahwa data yang terdeteksi di dalam sistem itu selalu tidak mencerminkan data sesungguhnya," ungkap Pandu.
Dia menyebut data yang dilaporkan setiap hari oleh Satgas Covid-19 bukanlah data hari itu atau real time, melainkan data yang dilaporkan daerah ke pemerintah pusat yang sering terlambat.
"Kelemahan data kita adalah terlambat dilaporkan, ada delay yang luar biasa besarnya, maka ada data yang dilaporkan setelah 3 bulan lalu," tuturnya.
Baca Juga: Lama Menghilang, Deddy Corbuzier Terinfeksi COVID 19 Sempat Sekarat
Diketahui, berdasarkan data pemerintah, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 3.967.048 orang Indonesia, kini masih terdapat 319.658 kasus aktif, 3.522.048 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 125.342 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Nyaris Meninggal Dunia Akibat Paru-paru Rusak, Deddy Corbuzier Selamat Karena Hal Ini
-
Dukung Ketahanan Pangan Melawan Covid -19, Warga Palembang Terima Paket Makanan Jadi
-
Deddy Corbuzier Sempat Kritis, Ivan Gunawan: Gue Tuh Perasaan Ngga Enak Mulu
-
Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Beri Kabar Menggembirakan: Darurat Sudah Lewat!
-
30 Juta Warga Indonesia Diprediksi Sudah Terinfeksi Covid-19
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi