Suara.com - Kritik yang disampaikan oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk partai politik yang masuk dalam oposisi, terhadap pemerintah merupakan upaya memperjuangkan kepentingan rakyat, kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut AHY kritik merupakan faktor penting yang memungkinkan adanya perbaikan dalam tata kelola pemerintahan dan kebijakan.
“Bagi kami, sikap dan posisi kritis seperti itu adalah sesuatu yang fundamental. Alasan kami sederhana, dan hanya satu, yaitu Partai Demokrat ingin pemerintah sukses, karena jika pemerintah sukses, maka negara dan rakyat kita akan selamat,” kata AHY dalam pidato secara virtual sebagaimana disiarkan kanal Youtube CSIS Indonesia.
Oleh karena itu, AHY mendorong pemerintah dan kelompok pendukungnya untuk tidak menyalahartikan kritik yang disampaikan oleh berbagai kelompok masyarakat, termasuk oposisi, insan pers, aktivis dan organisasi masyarakat sipil.
AHY menyebut seringkali para pengkritik dicap atau diberi label tidak nasionalis alias tidak Merah Putih. Namun, AHY menolak label tersebut.
“Menurut kami yang tidak Merah Putih adalah mereka yang berdiam diri ketika tahu ada yang keliru di negeri ini, atau mereka yang hanya berdiam diri menunggu pemimpinnya berbuat salah dan negaranya gagal,” ujar AHY.
Ekspresi publik yang memuat kekecewaan terhadap pemerintah dan kesedihan merupakan kondisi yang manusiawi, kata AHY.
“Sangat manusiawi, jika dalam keadaan yang tak berdaya dan serba tak menentu, rakyat akan mengekspresikan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaannya. Oleh karenanya, semoga para pemimpin dan wakil rakyat bisa berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi, karena faktanya memang masih cukup banyak hal yang perlu, dan bisa dibenahi, diperbaiki, dan ditingkatkan,” kata dia.
Terkait itu, ia berharap pemerintah berkenan mendengar suara-suara rakyat di akar rumput.
Baca Juga: Santer Isu Pemilu 2024 Diundur, Politikus Demokrat: Masih Terlalu Dini Berspekulasi
Ia juga berharap para pemimpin dan wakil rakyat semakin bijak dan sabar dalam menanggapi kritik dan saran yang disampaikan oleh rakyat.
Pasalnya, pemimpin dan para wakil rakyat dituntut untuk mengayomi dan mengasihi rakyatnya, termasuk mereka yang miskin dan kelaparan, mereka yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan, rakyat yang hidupnya terjerat utang; dan mereka yang frustrasi memikirkan nasib dan masa depannya yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian, kata AHY.
Berita Terkait
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Diungkap AHY, Prabowo Akan Bahas Restrukturisasi Utang Whoosh di Istana
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK