Pengacara yang membantu Nasir menyebutkan keluarganya diminta untuk mengirim dokumen permohonan visa melalui kantor pos.
Namun, Nasir mengaku hal ini sulit dipenuhi karena situasi yang kacau di Kabul sekarang. Akhirnya mereka meminta bantuan ke pihak AS yang kemudian mengangkut keluarga Nasir untuk dievakuasi.
"Orang Amerika tahu bahwa para warga ini adalah keluarga seorang penerjemah yang bekerja untuk orang Australia," kata Nasir kepada ABC.
PM Morrison menyatakan kehadiran Australia di Afghanistan "sepenuhnya tergantung" pada komitmen AS, namun dia menolak untuk menjawab apakah ia kecewa dengan penarikan pasukan AS saat ini.
"Pada akhirnya, sebuah keputusan telah diambil, kembali ke era pemerintahan Obama, diikuti oleh pemerintahan Trump pada Februari tahun lalu saat mereka berdialog dengan Taliban, dan hal ini ditindaklanjuti oleh pemerintahan Biden," paparnya.
"Sebagai dampaknya, Australia terpaksa mengambil keputusan atas dasar keadaan tersebut," kata PM Morrison.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari berbagai artikel ABC News.
Baca Juga: Ke Mana Warga Afganistan Mengungsi Setelah Taliban Berkuasa?
Berita Terkait
-
Ke Mana Warga Afganistan Mengungsi Setelah Taliban Berkuasa?
-
Surat Siswi Sekolah Afganistan: Betapa Beruntungnya Kalian di Luar Sana....
-
Bocor! AS Batal Evakuasi Pengungsi Afganistan ke Korsel dan Jepang
-
Bukan Indonesia Maupun Tuan Rumah, Ini Atlet Peraih Emas Pertama Paralimpiade Tokyo 2020
-
Gelombang Penungsi Afganistan Dikhawatirkan Picu Reaksi Populis Kanan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik