Suara.com - Fraksi Golkar di DPRD Jakarta memastikan tidak akan bergabung dalam usulan interpelasi yang diajukan fraksi PDIP dan PSI terhadap Gubernur Anies Baswedan terkait penyelenggaraan Formula E.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Basco.
“Jadi kami pasti, Golkar sudah pasti tidak ikut dalam interpelasi (terhadap Anies),” kata Basri kepada wartawan di Gedung DPRD Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Dia menyebut hal tersebut hanya membuang-buang waktu.
“Karena hanya menambah kerjaan dan buang-buang waktu. Bukan itu yang diharapkan masyarakat sekarang,” tegasnya.
Menurutnya daripada fokus dalam polemik itu, sebaiknya para anggota dewan di Kebon Sirih bersatu untuk mewujudkan harapan masyarakat.
“Lebih baik kita bersatu untuk membangun dan memperbaiki situasi yang terjadi hari ini terhadap masyarakat,” ujarnya.
Kendati demikian, Basri dengan tegas mengatakan kalau Fraksi Golkar menentang penyelenggaraan Formula E. Namun untuk membatalkannya, fraksinya tidak setuju dilakukan dengan interpelasi.
“Itu kami tidak setuju, karena prinsipnya kalau 2022 kami lebih fokus kembalikan uangnya. Tapi kalau mau pakai interpelasi gara-gara itu, Golkar juga enggak setuju. Mendingan batalkan Formula E, lalu kembalikan uangnya buat masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: 33 Anggota DPRD DKI Resmi Ajukan Hak Interpelasi ke Anies, Minta Formula E Dibatalkan
Diteken 33 Anggota
Sebelumnya sebanyak 33 anggota DPRD Jakarta yang terdiri dari 28 anggota fraksi PDIP dan 5 anggota fraksi PSI resmi mengajukan hak interpelasi terhadap Anies.
Salah satu Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDIP, Rasyidi, yang turut membubuhkan tandatangan mengatakan hak interpelasi mereka ajukan untuk membatalkan penyelenggaraan Formula E yang direncanakan digelar pada Juni 2021.
"Kami kira iya (membatalkan penyelenggaraan Formula E) karena arahnya demikian. Jadi arahnya demikian (membatalkan)," kata Rasyidi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2021).
Menurut mereka, penyelenggaraan Formula E tidak bisa dilaksanakan, karena berdasarkan temuan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) hal itu tak memberikan keuntungan.
"Dari hasil LHP BPK, itu kalau dilakukan suatu (penyelenggaraan) Formula E itu, bukan menguntungkan, tapi menimbulkan kerugian. Ada potensi kerugian sehingga hal inilah kami ingin mempertanyakan kepada bapak Gubernur (Anies Baswedan) ya," jelas Rasyidi.
Berita Terkait
-
Ogah Ikut Usulan PDIP - PSI Sampaikan Interpelasi Anies, Golkar: Apa Kurang Kerjaan?
-
RESMI 33 Anggota DPRD DKI Ajukan Hak Interpelasi, Minta Formula E Dibatalkan
-
33 Anggota DPRD DKI Resmi Ajukan Hak Interpelasi ke Anies, Minta Formula E Dibatalkan
-
Bungkam Soal Interpelasi Anies, Penyelenggara Jakpro: Itu Hak Dewan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan