Suara.com - Warga Dusun Ketapang, Desa Kuta Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang digegerkan dengan matinya belasan ekor sapi yang terjadi secara misterius. Lokasi tersebut diketahui berada di sekitar proyek pembangunan Sirkuit Mandalika.
Pemilik kerbau yang berada di lokasi tersebut menuturkan, total kerbau yang mati ada 18 ekor.
“Dari hari Rabu ada yang mati, Kamis ada juga dan tadi malam. Kalau totalnya 18 ekor sama anaknya masih kecil,” ungkap pemilik kerbau, Lalu Nure seperti dikutip dari Beritabali.com-jaringan Suara.com.
Meski begitu, dia mengemukakan, sebelum hewan ternak tersebut tewas, dari mulut kerbau miliknya sempat mengeluarkan busa warna putih.
“Saya tidak tahu kenapa bisa mati begini, setiap hari ada saja yang mati,” katanya.
Sementara itu, dari catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB hingga Jumat (10/9/2021) sudah ada 18 ekor yang mati mendadak.
Pihak dinas pun kemudian melakukan pemeriksaan serta mengambil sampel darah dan liur kerbau untuk diteliti di laboratorium kesehatan hewan yang berada di Bali.
“Ada tiga ekor tempat kami ambil sampel, awalnya kami mau ambil semua cuma sulit komunikasi dengan pemilik,” ungkap Dokter Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Muslih.
Dikemukakannya, pihaknya turun ke lokasi karena memang dari kemarin ada masuk laporan.
Baca Juga: Stok Daging Kerbau Beku di Bulog Sumut Kosong
“Jadi sampel yang ada ini kami akan bawa ke lab dan menunggu hasilnya keluar. Pemeriksaan lab juga adanya di Bali,” bebernya.
Diakuinya, berdasarkan laporan yang ada, setidaknya 15 ekor kerbau mati tidak dalam waktu bersamaan. Sedangkan ada kerbau lainnya yang berhasil diberikan antibiotik.
“Kalau dibiarkan bahaya, karena bisa menjangkit kerbau yang lain. Apalagi ini satu kandang,” katanya.
Dari kejadian tersebut, dokter menduga kerbau yang mati mendadak terkena penyakit ngorok atau septicaemia Epizootika (SE).
Penyakit menular ini hanya bisa menular kepada dua hewan yakni, sapi dan kerbau.
”Kalau keracunan disebabkan limbah mungkin belum mengarah ke sana ya, karena kami bicara berdasarkan gejala kami lihat. Kata pemilik juga kerbau ini minum air sumur bor selama ini,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
-
Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes
-
Harvey Moeis Ternyata Sudah Dieksekusi Sejak Juli Pasca Putusan Kasasi
-
Viral Vtuber Sena, DPD RI Ingatkan Komitmen Perlindungan Anak dan Perempuan
-
Akui Blunder Soal Pernyataan Eksekusi Harvey Moeis yang Molor, Ini Penjelasan Kejagung