Suara.com - Gelombang serangan IS-K sejak akhir pekan lalu indikasikan eskalasi konflik antara penguasa baru Afganistan dan musuh bebuyutannya itu. Meski begitu, ancaman Islamic State belum dianggap prioritas di Afganistan.
Serentetan ledakan membuyarkan iring-iringan kendaraan Taliban di Jalalabad pada akhir pekan kemarin. Delapan orang tewas, di antaranya sejumlah anggota Taliban.
Pada Senin (20/9), tiga ledakan susulan terdengar di kota yang dikenal sebagai benteng Islamic State Khorasan (IS-K) tersebut.
Eskalasi serangan oleh IS-K dilancarkan ketika Taliban mendapat tekanan internasional untuk meredam aktivitas terorisme di tanah airnya.
Para pemimpin Taliban membutuhkan pengakuan dunia untuk mengamankan kekuasaan, dan mengakses bantuan keuangan.
Tapi status tersebut hanya bisa didapat jika Afganistan tidak lagi menjadi ladang terorisme, begitu syarat yang ditekankan Cina, Rusia dan bahkan jiran Pakistan.
"Kami pikir jika Taliban berkuasa, damai akan tiba,” kata Feda Mohammad yang kehilangan saudara kandung dan keponakannya yang berusia 10 tahun dalam ledakan pada hari Minggu (19/9) di Jalalabad.
"Tapi nyatanya tidak ada perdamaian, tidak ada keamanan. Anda tidak mendengar kabar baru kecuali ledakan bom yang menewaskan si A atau B,” imbuhnya.
Kendati berbahaya, IS-K bukan prioritas utama Taliban yang terlebih dulu harus menjalankan pemerintahan sipil, di tengah kehancuran ekonomi dan sistem kesehatan, bencana kekeringan, kemiskinan serta kelaparan yang mengintai di Afganistan.
"Penderitaan kami sudah di puncak,” kata Abdullah, seorang pedagang di Jalalabad. "Masyarakat tidak punya pekerjaan, mereka menjual karpet untuk membeli tepung, sudah begitu ada ledakan dan Islamic State mengklaim bertanggungjawab,” katanya.
IS provokasi perpecahan Taliban Serangan di Jalalabad menandakan "kebangkitan dramatis” Islamic State, kata Ibrahim Bahis, analis untuk International Crisis Group.
"Bisa jadi akan tercipta konflik jangka panjang antara kedua kelompok.”
Saat ini kekuatan Taliban masih jauh melebihi IS-K, dan pakar meragukan kelompok teror itu akan mampu menciptakan ancaman eksistensial terhadap penguasa baru Afganistan.
Tapi jika ledakan bom berlanjut, kata Franz Marty, analis di Kabul, "masalahnya akan menjadi besar.”
"Teror mengubah persepsi orang. Jika Taliban tidak bisa memenuhi janjinya menjamin keamanan, ini bisa mengubah sentimen publik, terutama di wilayah timur.”
Berita Terkait
-
Hasil Bundesliga: Bayern Munchen Hancurkan Heidenheim, 4 Gol Harry Kane Cetak Rekor 100 Gol
-
Hasil Aston Villa vs Manchester United 2-1, Morgan Rogers Cetak Dua Gol Kemenangan
-
Agak Laen 2 Raih 8,3 Juta Penonton, Jadi Film Terlaris ke-5 di Indonesia
-
Media Belanda Ungkap Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman?
-
Barcelona Menjauh dari Real Madrid Usai Tekuk Villarreal 2-0 di Estadio de la Ceramica
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh