Suara.com - Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai Gubernur DKI Anies Baswedan tak perlu merespons 'serangan' Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha. Menurutnya, jika ditanggapi hanya akan menguntungkan PSI dan Giring.
"Kalau Anies merespon, maka sama saja Anies membesarkan panggung PSI dan Giring, kalau dibiarkan, maka gelumbung popularitas untuk yang menyiapkan panggung dianggap kurang maksimal berhasil," kata Pangi saat dihubungi, Kamis (23/9/2021).
Pangi menjelaskan, setidaknya ada dua dugaan di balik serangan Giring ke Anies. Pertama, untuk mencari tingkat keterkenalan Giring disebut sengaja menyerang figur yang memang sudah ternama di dunia politik.
"Kedua, bisa saja mengatakan Anies pembohong tanpa dasar, bukti dan alasan yang kuat, sama saja salah satu cara menderek elektabilitas partai melalui serangan downgrade ketum partai tersebut," ungkapnya.
Menurut Pangi, jika dilihat kekinian elektabilitas PSI dan Giring masih jauh berada di bawah. Untuk itu, serangan yang dilancarkan Giring diperlukan sebagai strategi mendongkrak elektabilitas.
Kendati begitu, Pangi mengatakan, apa yang dilakukan Giring dan PSI tidak akan selalu berbuah manis. Sebab, menyerang seseorang tanpa basis data dan bukti yang jelas justru akan menjadi bumerang.
"Maka boleh jadi sentimennya malah negatif, kalau konteks popularitas dapat, tapi konteks likeabilitas belum tentu otomaticly positif," tandasnya.
Serangan Giring
Sebelumnya, kebohongan Anies, kata Giring, adalah dengan berpura-pura memedulikan masyarakat di tengah pandemi. Padahal sebenarnya Anies hanya mementingkan dirinya sendiri.
Baca Juga: 5 Kontroversi Giring Ganesha: Serang Anies Baswedan, Putus Kontak dengan Teman Band
“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024," ujar Giring dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021).
Anies memang salah satu sosok yang digadang-gadang akan maju ke Pilpres 2024 mendatang. Giring pun berharap Anies kalah jika menjadi salah satu kandidat.
"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” tutur Giring.
Menurut Giring, Anies kerap berusaha memperlihatkan diri peduli rakyat dengan cara menampilkan pembelanjaan uang APBD untuk kepentingan pandemi Covid-19. Padahal, di sisi lainnya Anies justru mementingkan program ajang balap mobil listrik, Formula E.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” jelasnya.
Kekesalan Giring semakin memuncak lantaran mengetahui Anies membayar commitment fee pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
Berita Terkait
-
5 Kontroversi Giring Ganesha: Serang Anies Baswedan, Putus Kontak dengan Teman Band
-
Viral Meme Pertemanan Randy Nidji dan Giring Ganesha yang Berakhir
-
Anies: Meski Kasus COVID-19 di Jakarta Semakin Terkendali, Kita Belum Boleh Lengah
-
Anies: Jakarta Gencarkan Deteksi Dini, Cegah Gelombang Ketiga Covid-19
-
Gelombang Ketiga COVID-19 Diprediksi Desember 2021, Begini Respons Anies
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah