Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui gelombang tiga Covid-19 masih bisa saja terjadi. Ia pun menyampaikan strategi untuk mencegahnya.
Anies mengatakan, upaya paling penting yang harus dilakukan adalah dengan melakukan deteksi dini jika terjadi penularan. Pengetesan atau testing dan penelusuran atau tracing terus dilakukan tanpa dikendorkan sama sekali.
"Sampai sekarang belum diturunkan sistem deteksi dini itu, apa itu? Kegiatan testing tetap tinggi, tracing juga tetap tinggi," ujar Anies di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (22/9/2021).
Angka potensi penularan Covid-19 atau positivity rate juga saat ini di Jakarta terbilang rendah di bawah 1 persen. Namun pihaknya masih terus melakukan pengetesan di atas standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Testing tetap tinggi hingga 8,4 kali lipat lebih tinggi dari standar WHO," katanya.
Cara ini, kata Anies sudah lama dilakukan bahkan ketika angka penularan meroket di bulan Juli.
"Untuk mendeteksi bola terlihat ada deretan hari-hari di mana pertambahan kasus mulai tampak menunjukkan tren peningkatakan, maka kita bisa langsung waspada. Jadi, itu salah satu cara kami mendeteksi," tuturnya.
Cara ampuh lainnya adalah dengan mendorong masyarakat melakukan vaksinasi. Saat ini total ada 10,2 juta orang yang mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama dan 7,4 juta di antaranya sudah disuntik dosis kedua vaksin Covid-19.
"Kita harus sama-sama jaga prokes dan pastikan keluarga, tetangga, kolega ikut vaksin. Bagi yang belum, ajak untuk ikut vaksin," pungkasnya.
Baca Juga: Gelombang Ketiga COVID-19 Diprediksi Desember 2021, Begini Respons Anies
Sebelumnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat agar tidak euforia dan tetap patuh pada protokol kesehatan meski keadaan membaik. Hal itu demi mencegah terjadinya gelombang ketiga pandemi corona.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia sudah mengalami dua kali lonjakan pandemi sehingga seharusnya sudah mempunya pelajaran besar agar tidak terjadi lonjakan ketiga.
"Pada pola second wave di mana terdapat jeda tiga bulan, perlu kita antisipasi mengingat dalam tiga bulan ke depan ini kita akan memasuki periode libur Natal dan tahun baru 2022," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (21/9/2021).
Wiku menegaskan, terjadinya lonjakan di Indonesia disebabkan faktor internal, bukan karena naiknya kasus global ataupun datang dari negara-negara lain.
"Beberapa faktor internal penyebab kenaikan kasus dan penyebaran virus adalah meningkatnya mobilitas dalam negeri, dan aktivitas sosial masyarakat yang terjadi bersamaan dengan periode mudik Idul Fitri dan sikap abai masyarakat terhadap protokol kesehatan," paparnya.
Berita Terkait
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
Auto Salfok, Ucapan Selamat Anies ke Ultah Prabowo Bikin Netizen Geleng-geleng: Sentilan Berkelas!
-
Presiden Prabowo Ulang Tahun ke-74, Anies Baswedan: Semoga Allah Berikan Petunjuk...
-
Boro-boro Berambisi Jabat Gubernur Lagi, Pramono Malah Ngaku Mau Pensiun, Kenapa?
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram