Suara.com - Panitia Kejuaraan Dunia panjat tebing di Rusia meminta maaf setelah menyorot secara close-up bagian pantang seorang atlet dari Austria.
Menyadur Sky News Senin (20/9/2021) Johanna Färber tersorot kamera secara close-up di bagian pantatnya saat bertanding di Rusia pada bulan Juni 2021.
Atas insiden tersebut, Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC) meminta maaf kepada Johanna dan publik.
"IFSC mengutuk objektifikasi tubuh manusia dan akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk menghentikannya, dan untuk melindungi para atlet," jelas IFSC.
Presiden IFSC Marco Scolaris juga menyayangkan kejadian tersebut karena itu bukan pertama kalinya menimpa atlet panjat tebing.
"Berapa kali sesuatu harus dilakukan dengan salah, sebelum kita belajar bagaimana melakukannya dengan benar?" jelas Marco Scolaris.
Mantan atlet panjat tebing Inggris sekaligus pemimpin redaksi Climbing.com, Natalie Berry, juga menyayangkan kejadian tersebut.
"Untuk insiden tidak sopan yang terjadi sekali lagi pada atlet yang sama sangat mengecewakan, pada saat lebih banyak mata tertuju pada olahraga daripada sebelumnya dan semakin banyak wanita dan anak perempuan yang diperkenalkan pada pendakian," buka Natalie Berry.
"Sementara niat operator kamera dan editor mungkin bukan untuk menseksualisasikan seorang atlet dan sebaliknya untuk fokus pada cap tangan berkapur yang menarik secara visual, dalam konteks seksualisasi wanita dalam olahraga sepanjang sejarah, itu sangat tidak pantas," sambungnya.
Baca Juga: Ganti Power Unit, Charlec Leclerc Start Paling Belakang di F1 GP Rusia
Natalie Berry juga mendukung seruan untuk membuat kebijakan yang mengatur fotografi dan pengambilan video untuk olahraga panjat tebing.
"Sebagai seorang atlet, kepercayaan diri merupakan faktor besar dalam kompetisi," tambah Natalie Berry.
"Jika atlet merasa bahwa tubuh mereka ditampilkan secara tidak tepat di layar, itu dapat memengaruhi kinerja mereka secara tidak adil serta kesehatan mental mereka," tegas Natalie Berry.
Johanna Färber tidak ingin berkomentar lebih banyak setelah insiden tersebut tersebar luas. Ia hanya mendukung pernyataannya timnya.
"Kita harus berhenti melakukan seksualisasi terhadap wanita dalam olahraga dan mulai menghargai kinerja mereka," ujar Johanna Färber.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang