Suara.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dalam wawancara DW menyerukan koordinasi lebih erat antara AS dan Uni Eropa di kawasan Asia-Pasifik, sekaligus menyayangkan ketegangan diplomatik AS-Prancis.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyerukan kepada AS dan Uni Eropa agar bekerja sama lebih erat lagi di kawasan Asia-Pasifik.
Hal itu disampaikannya dalam wawancara dengan DW di sela-sela Sidang Umum PBB di New York hari Kamis (23/9).
Pada saat yang sama, Heiko Maas meminta Uni Eropa (UE) segera mendefinisikan peran strategisnya di panggung politik global.
"Kami di UE membutuhkan strategi Indo-Pasifik yang dikoordinasikan dengan AS. Tidak boleh ada keraguan tentang (kerja sama) itu,” kata Maas kepada pemimpin redaksi internasional DW, Richard Walker.
Apa peran Jerman dan Uni Eropa?
Menyinggung kegiatan AS yang kini makin meningkat di Asia Pasifik, Heiko Maas memperkirakan peran AS di bagian lain dunia akan menurun.
Ia mengatakan, hal itu "tak terhindarkan". Namun ini menimbulkan pertanyaan bagi Uni Eropa: "Bagaimana dengan keterlibatan kita sendiri? Terutama di lingkungan terdekat kita," katanya.
Menyinggung Pakta Indo-Pasifik baru antara AS, Australia dan Inggris yang disebut sebagai AUKUS, Heiko Maas mengatakan kemitraan strategis itu tentu menjadi "hal serius" bagi Jerman dan sekutu Eropa lainnya.
Baca Juga: Amerika Serikat Buka Perbatasan untuk Pelancong dari Luar Negeri, Ini Reaksi Uni Eropa
Terkait ketegangan diplomatik terbaru antara AS dan Prancis karena pembatalan proyek kapal selam Australia, Heiko Maas menerangkan bahwa AS seharusnya berkonsultasi lebih dulu dengan sekutunya mengenai keputusan strategis yang begitu penting.
Tidak ada yang boleh bertindak secara sepihak, tegasnya. Eropa perlu menentukan peran strategisnya sendiri Pakta AUKUS yang membatalkan kesepakatan pembelian kapal selam antara Prancis dengan Australia yang telah ditandatangani tahun 2016 adalah hal yang "menimbulkan keresahan", kata Heiko Maas.
"Tentu saja semua orang bertanya pada diri sendiri: Bagaimana jika hal ini terjadi pada kita? Ini yang menyebabkan banyak keresahan," ujarnya.
Pembatalan secara sepihak oleh Australia, yang beralih memesan kapal selam dari Inggris dan AS dalam kerangka AUKUS membuat Prancis berang dan menarik duta besarnya dari Australia dan AS.
Heiko Maas mengatakan, setelah kekacauan penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan perselisihan diplomatik karena Pakta AUKUS, makin jelaslah bahwa Eropa harus punya posisi mandiri.
Dia memperkirakan, dalam beberapa bulan mendatang akan ada diskusi intensif mengenai peran strategis dan "kedaulatan Eropa" dalam masalah-masalah global.
Berita Terkait
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia
-
Uni Eropa Gagal Sepakati Target Iklim 2035, Hanya Bawa Pernyataan Niat ke PBB
-
Rencana Kontroversial Eropa: 'Beli Kuota Dosa' untuk Penuhi Target Iklim? Masa Depan Bumi Terancam!
-
BYD Ekspor Mobil Listrik dari Thailand, Hindari Tarif Tinggi Uni Eropa
-
Menko Airlangga Blak-blakan WTO Dukung RI dalam Sengketa Biodiesel dengan Uni Eropa
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'
-
KUHAP Baru Akhirnya Sah Gantikan Aturan Lama Warisan Kolonial, Apa Saja Poin Pentingnya?
-
Cemburu Berujung Maut: Teriakan Minta Tolong Bongkar Aksi Sadis Pembunuhan di Condet!
-
Prabowo Setuju RUU Kuhap Disahkan Jadi UU, Fokus Berantas Kejahatan Siber dan HAM
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
DPR Ketok Palu KUHAP Baru: Penjara Tak Lagi 'Suka-suka', Pemeriksaan Wajib Direkam Kamera
-
Garis Pertahanan Terakhir Gagal? Batas 1,5C Akan Terlampaui, Krisis Iklim Makin Gawat