Suara.com - Empat bulan setelah serangan mematikan Israel yang berlangsung selama 11 hari, proses rekonstruksi tahap pertama akan segera dimulai di Jalur Gaza.
Menyadur Al Jazeera Senin (27/9/2021), rencana rekonstruksi ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, Komite Qatar untuk Rekonstruksi Gaza dan pihak internasional lainnya.
Naji Sarhan, wakil sekretaris Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan beberapa negara berjanji untuk berkontribusi pada proses yang akan dimulai pada Oktober ini.
“Qatar menjanjikan USD 500 juta untuk membangun kembali unit perumahan yang hancur, Mesir menjanjikan USD 500 juta yang akan digunakan untuk infrastruktur dan jalan-jalan” katanya.
Menurut Sarhan, kerugian perang baru-baru ini diperkirakan mencapai USD 497 juta.
"Blokade Israel-Mesir selama 14 tahun di jalur itu menimbulkan banyak hambatan pada proses rekonstruksi."
"Israel melarang bahan bangunan melalui penyeberangan perbatasannya, sehingga memperburuk keadaan hidup warga Palestina di Gaza,” kata Sarhan.
Kesepakatan rekonstruksi mencakup tiga fase. Pertama membangun kembali rumah tempat tinggal oleh komite Qatar dan akan membangun kembali 1.000 unit yang hancur, termasuk 800 yang mengalami rusak sebagian.
Mesir akan memulai fase pertama dalam beberapa hari. Pengaturan masuknya peralatan konstruksi ke Jalur Gaza sedang dilakukan melalui perbatasan Rafah.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Bombardir Gaza Tiga Malam Berturut-turut
Salama Marouf, juru bicara pemerintah Gaza, mengatakan Israel setuju menghapus pembatasan yang mempersulit masuknya bahan bangunan ke Gaza.
Mekanisme Rekonstruksi Gaza (GRM) adalah perjanjian sementara yang dibuat oleh PBB dan disepakati oleh Otoritas Palestina dan Israel pada September 2014.
Mekanisme ini dirancang untuk mengatasi “masalah keamanan” Israel dan memungkinkan masuknya bahan konstruksi ke Jalur Gaza.
“Ada banyak bahan yang dilarang masuk ke Gaza karena diklasifikasikan dalam daftar 'penggunaan ganda' dari Israel. Daftar ini sudah termasuk banyak bahan yang diperlukan seperti pompa air, lift, besi dll,” kata Marouf.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!