Suara.com - Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana membantah pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kalau pihaknya sengaja menghilangkan diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad. Memang diorama dan patung tersebut dibongkar, namun sesuai dengan keinginan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Azmyn Yusri Nasution selaku pemilik ide.
Kapen Kostrad, Kolonel Inf Haryantana menjelaskan Letjen TNI (Purn) Azmyn menjabat sebagai Pangkostrad periode 9 Agustus 2011 sampai dengan 13 Maret 2021. Saat menjabat, yang bersangkutan membuat ide untuk pembuatan diorama dan patung tersebut.
Kemudian, Panglima Kostrad ke-34 tersebut didampingi Kaskostrad dan Irkostrad bersilaturahmi kepada Pangkostrad pada Senin, 30 Agustus 2021. Kedatangan tersebut bermaksud untuk meminta pembongkaran patung-patung tersebut.
"Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk di bongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan," kata Haryantana dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/9/2021).
Karena pemilik ide untuk pembuatan patung tersebut menginginkan adanya pembongkaran, maka Kostrad menyatakan kalau pihaknya membantah menghilangkan patung sejarah.
"Pembongkaran patung-patung murni keinginan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengabarkan hilangnya diorama G30S PKi dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.
Hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad disampaikan Gatot Nurmantyo di acara webinar Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita Korps Alumni HMI pada Minggu (26/9/2021) malam.
Menurut Gatot Nurmantyo, diorama G30S PKI yang hilang dari Markas Kostrad adalah diorama saat Pangkostrad saat itu Mayjen Soeharto memerintahkan Komandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo untuk menumpas PKI.
Baca Juga: Bantah Gatot Nurmantyo, Ini Penjelasan Kostrad tentang Diorama G30S PKI di Museum Kostrad
Pada diorama itu terlihat Mayjen Soeharto berdiri di hadapan Sarwo Edhie lalu di sebelahnya ada Jenderal AH Nasution yang duduk sambil memegang tongkat.
Dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Gatot Nurmantyo mengatakan mendapat informasi hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di Markas Kostrad.
"Khusus untuk di ruangan Pak Harto ini kan mencerminkan penumpasan G30S PKI. Dikendalikan Pak Harto di markasnya dan setelah selamat di Pangkostrad. Pak Sarwo Edhie yang di lapangan," kata Gatot.
Awalnya, Gatot tidak percaya dengan kabar hilangnya diorama G30S PKI dan patung Pahlawan Revolusi di markas Kostrad. Untuk mengecek kebenarannya, Gatot mengutus seseorang ke Markas Kostrad. Utusan Gatot Nurmantyo itu lalu mengirim foto ruangan itu dan ternyata sudah kosong.
"Ini sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," ujar Gatot Nurmantyo.
"Mengapa saya sampaikan ini? Untuk mengingatkan bahwa indikasi seperti ini apabila dibiarkan maka peristiwa kelam tahun 65 bisa terjadi lagi. Betapa menyakitkan dan menyedihkan. Yang korban rakyat juga," kata Gatot.
Berita Terkait
-
Bantah Gatot Nurmantyo, Ini Penjelasan Kostrad tentang Diorama G30S PKI di Museum Kostrad
-
Diorama G30S PKI di Museum Kostrad Hilang, Gatot Nurmantyo: Paham Komunis Menyusup di TNI
-
Amien Rais dan Gatot Nurmantyo Kompak Datangi Rumah Rocky Gerung
-
Ketua DPRD Kota Banjar Diculik, Pasukan Khusus TNI Terlibat Baku Tembak dengan Teroris
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
Terkini
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok
-
HUT TNI 5 Oktober: Ini Daftar Lengkap Senjata Canggih Pesanan Prabowo yang Tiba 2026
-
Tak Lagi Jadi Menteri, Berapa Uang Pensiun yang Diterima Sri Mulyani Setiap Bulan?
-
Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
-
Pemprov Jakarta Siagakan 1.200 Pompa Hadapi Ancaman Hujan Ekstrem Dua Hari ke Depan
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?