Suara.com - Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil melantik Pejabat Fungsional Ahli Utama dan 19 Pejabat Administrator di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada Selasa (28/9/2021).
Pada kesempatan ini, Abdul Kamarzuki, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang dilantik sebagai Pejabat Fungsional Penata Ruang Ahli Utama.
Sofyanmengatakan, Jabatan Fungsional Ahli Utama merupakan program pemerintah dalam rangka memberdayakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) berprestasi yang masuk usia pensiun. Dalam kesempatan ini, ia memotivasi jajaran pejabat Kementerian ATR/BPN lainnya untuk juga bisa mendapatkan posisi tersebut ketika memasuki masa purna.
“Pemerintah secara selektif mengizinkan dengan misalnya seperti Pak Abdul Kamarzuki diberikan Jabatan Fungsional Penata Ruang Ahli Utama. Bapak-bapak yang lain nanti punya kesempatan yang sama. Oleh karena itu berprestasilah. Dan ini bukan hak, ini dipilih, diberikan kesempatan oleh pemerintah nanti. Jadi Menteri berhak mengatakan siapa yang berhak menjadi Fungsional Ahli Utama dan siapa yang tidak. Kuncinya adalah prestasi,” ujar Menteri ATR/Kepala BPN.
Menurut Sofyan, usia pensiun yang ditetapkan pemerintah adalah usia yang masih bisa produktif dalam bekerja.
“Bapak-bapak ini punya kesempatan untuk mengabdi di pemerintah sampai umur 60 tahun. Sebagai contoh, saya umur 68 tahun, tapi saya merasa bahwa masih bisa kerja. Mahathir Mohamad, 96 tahun, masih bisa menjadi Perdana Menteri. Oleh sebab itu, umur sekarang menjadi yang lebih tidak relevan, yang paling penting adalah kesehatan. Ini adalah kesempatan ASN untuk mengabdi kepada negara lebih panjang,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, di samping prestasi, juga dibutuhkan kompetensi dan reputasi yang baik untuk lebih lama berkarir di pemerintahan. Menteri ATR/Kepala BPN menegaskan bahwa jabatan adalah sebuah kehormatan dan tanggung jawab penting. Untuk itu, dibutuhkan orang-orang berprestasi yang bisa memberikan nilai tambah terhadap negeri.
“Intinya adalah anda harus punya kompetensi, prestasi, dan yang paling penting adalah reputasi. Menjaga nama baik, menjaga reputasi, dengan demikian anda akan terus bisa mengabdi kepada masyarakat kapanpun kita mau. Kapan mau pensiun tinggal pilih sendiri, tidak pensiun yang dipaksakan,” terang Sofyan.
Terakhir, ia mengingatkan jajarannya agar terus melakukan berbagai inovasi dalam rangka mewujudkan pelayanan pertanahan yang terbaik bagi masyarakat. Sofyanjuga mengajak pejabat lainnya di Kementerian ATR/BPN yang baru dilantik untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
Baca Juga: ATR/BPN Pastikan Pelaksanaan Program Reforma Agraria Dapat Berjalan Tepat Sasaran
"Terima kasih kepada semua, terutama teman-teman yang baru dilantik pada hari ini. Mari sama-sama kita bekerja yang terbaik untuk bangsa dan negara kita. Akhirnya yang saya perlu ingatkan adalah jabatan apapun Anda, Anda harus meninggalkan signature legacy, apa yang Anda lakukan dalam jabatan tersebut, itu yang penting bukan jabatannya. Jadi di mana pun Anda, harusnya meninggalkan legacy yang baik," tutup Menteri ATR/Kepala BPN.
Berita Terkait
-
Reforma Agraria, Ciptakan Penguasaan dan Penggunaan Tanah Berkeadilan
-
Pernah Pimpin Berbagai Kementerian, Sofyan A. Djalil Berupaya Ciptakan SDM Unggul
-
Berantas Mafia Tanah, Kementerian ATR/BPN Ciptakan Kepastian Hukum Atas Tanah
-
Dengan Teknologi Informasi, Kementerian ATR/BPN Berinovasi di Layanan Publik
-
ATR/BPN Pastikan Pelaksanaan Program Reforma Agraria Dapat Berjalan Tepat Sasaran
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?