Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke Kampung Yoka di Distrik Heram Kota Jayapura. Di sana, Ganjar disambut oleh puluhan masyarakat lokal, termasuk ketua adat dan kepala kampung beserta perangkatnya.
Bukan tanpa alasan Ganjar berkunjung ke desa itu sesaat usai mendarat di Papua, Jumat (1/10/2021). Sebab, kampung Yoka adalah kampung peradaban di Papua. Karena di kampung itulah, pertama ada sekolah dasar yang didirikan oleh Belanda di Papua.
"Dan kampung ini adalah kampung yang diberkati. Terimakasih bapak sudah injak ke kampung kami. Ini tidak sia-sia, karena siapapun yang menginjak kampung ini, pasti meraih sukses. Kita berdoa untuk semua," kata kepala adat atau Ondoafi Yoka, Titus Mebri menyambut kedatangan Ganjar.
Ganjar pun menyambut baik sambutan yang sangat hangat dari kepala adat, kepala kampung dan masyarakat Yoka. Ia mengatakan, Papua memiliki banyak kisah menarik dan banyak orang hebat dari daerah ini.
"Saya cukup lama tidak ke Papua, karena masih pandemi. Saya senang, hari ini bisa hadir dan bertemu dengan bapak ibu semuanya. Kampung ini sangat menarik, karena di sini adalah tempat bersejarah dari sisi pendidikan di Papua," jelasnya.
Selain pendidikan, kampung Yoka lanjut Ganjar juga memiliki banyak potensi lain yang bisa dikembangkan. Untuk itu, dirinya menawarkan adanya kerjasama antara desa-desa di Jateng dengan di Papua khususnya Yoka. Ia menyebutnya dengan istilah desa kembar.
"Saya itu membina kades-kades di Indonesia. Nanti bisa kita buat desa kembar, antara Yoka dan desa-desa di Jateng. Jadi kita bisa saling belajar, bertukar pengalaman untuk memajukan daerah masing-masing," katanya.
Di Papua ini lanjut dia, banyak potensi hebat seperti kerajinan, ukiran dan lainnya. Bahkan, ukiran dari Papua diakui masyarakat internasional, karena banyak diantara mereka yang kagum dengan kualitas ukiran dari Papua.
"Saya ketemu banyak orang luar negeri, dan mereka mengatakan Papua itu unik. Teknik ukirnya paling unik dan bagus karena mengandung filosofi sejarah. Ini bisa dikembangkan," jelasnya.
Baca Juga: Tiba di Papua, Gubernur Ganjar Ngobrol Bersama di Radio Lokal
Sementara banyak desa-desa di Jateng yang ungul dalam hal teknologi. Bisa saja, dengan pertukaran desa ini, bisa menjadi awal bagi desa-desa di Jateng dan Papua untuk maju bersama.
"Nanti saya telponkan ketua organisasi-organisasi desa itu, apakah Papdesi atau Apdesi untuk membantu merealisasikan ini," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Yoka, Antonius Mebri mengatakan sangat senang sekali kampungnya dikunjungi Ganjar. Menurutnya, hal yang luar biasa karena ada gubernur dari Jawa yang mau datang ke kampungnya dan bersilaturahmi dengan warga.
"Beliau melihat perkembangan apa di sini. Selain itu, di sini memang kampung peradaban, karena awal pendidikan di tanah Papua berasal dari desa ini. Dulu orang Belanda membangun sekolah pendidikan dasar di kampung kami, namanya YVVS. Itu sekolah pamong praja di sini," katanya.
Antonius juga menyambut baik tawaran Ganjar terkait kerjasama antar desa Jateng dan Yoka. Menurutnya, itu memang sangat dibutuhkan agar desanya bisa semakin maju.
"Tawaran itu memang sangat baik, karena kita daerah Timur agak sedikit tertinggal. Kita harus belajar banyak dari daerah-daerah yang maju. Daripada studi banding di luar lama, lebih baik kita kerjasama antar desa saja. Pasti kami tindaklanjuti tawaran pak Ganjar itu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tak Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Gubernur Ganjar Apresiasi PKL Stiker Vaksin
-
Gubernur Ganjar Jamin Biaya RS Bayi Kembar Siam Arka-Arya
-
Terungkap! Karena Sosok Ini Ganjar Pranowo Jadi Fans Manchester United
-
Tokoh Pemuda Tobelo Ini Serahkan Baju Adat ke Gubernur Ganjar
-
Mendadak Jadi Penyiar Radio, Gubernur Ganjar Berbagi Tips Cinta kepada Pendengar
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren