Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran resmi menutup Vaksinasi Merdeka Aglomerasi. Kegiatan ini telah berlangsung selama 10 hari di wilayah penyangga Jakarta meliputi; Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.
Menurut Fadil, Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event atau program. Dia menyebutnya sebagai metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan.
"Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaannya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," kata Fadil dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).
Fadil menjelaskan, Vaksinasi Merdeka Aglomerasi adalah seri kedua dari Vaksinasi Merdeka. Sebelumnya, mereka telah lebih dahulu menggelar Vaksinasi Merdeka di wilayah Jakarta dengan capaian 107 persen.
Keunggulan dari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi atau tahap II ini, kata Fadil, ialah hadirnya platform digital. Pembuatnya ialah anak-anak muda dari PT Telkom Indonesia.
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menyebut fungsi platform digital yakni untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai, serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh.
"Pembuatan aplikasi digital Vakasinasi Merdeka yang dapat diunduh di google playstore dan app store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0," jelasnya.
Sementara, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto menyebut pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi mampu menjaring peserta hingga 61,72 persen. Pencapaian terbesar berada di wilayah Bekasi Kabupaten dan Tangerang Kota.
“Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyanggah. Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37 persen,” ungkap Supriyanto.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Suntik 1.300 Vaksin di Tiga Sekolah Wilayah Aglomerasi Jakarta
Berkenaan dengan itu, Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Devie Rahmawati membeberkan biaya penyelanggaraan kegiatan ini sangat rendah. Dia menyebut biaya penyuntikan satu individu hanya berkisar Rp 5.000 hingga maksimal Rp 20.000.
"Berdasarkan studi yang kami lakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp 100 ribu Rp 170 ribu per suntik untuk setiap individu,” beber Devie.
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Suntik 1.300 Vaksin di Tiga Sekolah Wilayah Aglomerasi Jakarta
-
Polda Metro Targetkan 70 Persen Warga Depok Telah Divaksin Dosis Pertama Pada Oktober
-
Targetkan Herd Immunity, Gerai Vaksinasi Merdeka di Cisauk Gunakan Sistem Mobile
-
Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Sasar 1,4 Juta Warga Kota Tangerang
-
Tinjau Vaksinasi Merdeka, Jokowi Minta Mahasiswa Ajak Masyarakat Ikut Vaksinasi Merdeka
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
KPK Periksa Enam Saksi Kasus Dugaan Pemerasan Sertifikat K3 di Kemnaker
-
Rano Karno Minta Warga Jakarta Berbenah: Stop Buang Sampah ke Sungai!
-
Sempat Terdampak Banjir Rob, Kawasan Ancol dan Penjaringan Berangsur Normal
-
Sawit Bikin Sewot: Kenapa Dibilang Bukan Pohon, Jadi Biang Kerok Banjir Sumatra?
-
Ammar Zoni Minta Jadi Justice Collaborator, LPSK Ajukan Syarat Berat
-
DPR Desak Pemerintah Cabut Izin Pengusaha Hutan yang Tutup Mata pada Bencana Sumatra
-
Calon Penumpang Super Air Jet Terlibat Cekcok dengan Petugas Buntut Penundaan 4 Jam di Bandara
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030