Suara.com - Seorang warga Perumahan Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat bernama Hartono Prasetyo alias Toni (64) digeruduk dan diusir oleh warga sekitar. Penyebab dari peristiwa itu diduga karena yang bersangkutan protes ke pejabat setempat usai merasa rumahnya yang dekat jalan umum itu bising.
Dalam foto yang beredar sejumlah warga menempelkan poster bertuliskan 'USIR TONI DARI PERMATA BUANA' dan 'TINGGAL DI HUTAN KALAU MAU SEPI DAN TIDAK MAU BERASOSIASI DENGAN TETANGGA DAN WARGA'.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan, Toni sempat membuat laporan polisi atas adanya kejadian tersebut pada Maret 2021 lalu. Namun hingga saat ini pihaknya masih mendalami ada atau tidaknya unsur pidana di balik peristiwa tersebut.
"Ya kita objektif aja kalau memang belum dapet unsur pidananya ya kita belum bisa sampaikan status (hukumnya)," kata Joko kepada wartawan, Selasa (5/10/2021) malam.
Menurut Joko, peristiwa ini sendiri berawal ketika Toni protes ke RT, RW, Lurah, hingga Camat setempat karena rumahnya merasa kebisingan. Selanjutnya, pejabat setempat mencoba menemui Toni untuk berdiskusi atas protesnya itu.
"Tapi orangnya nggak mau keluar pas didatangin mau di ajak diskusi, 'ini kenapa komplain? Kenapa gitu? Itu kan emang jalan umum'," tuturnya.
Terkait hal itu, Joko mengaku belum menemukan adanya dugaan tindak pidana persekusi dalam peristiwa tersebut.
"Soalnya wajar si tokohnya mau datang, pejabatnya mau datang kan mau konfirmasi apa yang mau dikomplain? Tapi dia yang komplain sendiri nggak mau diajak keluar, nggak mau diajak diskusi," imbuh dia.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kepala Satpam Kompleks di Kembangan Sebagai Tersangka Pungli
Berita Terkait
-
Polisi Tetapkan Kepala Satpam Kompleks di Kembangan Sebagai Tersangka Pungli
-
Kronologi Emak-emak Ribut Lawan Satpam Komplek di Kembangan
-
Viral Emak-emak Ribut Lawan Satpam Komplek di Kembangan, Begini Cerita Awalnya
-
Begini Suasana Perumahan di Kembangan Pasca Pungli yang Diduga Dilakukan 16 Satpam
-
Polres Metro Jakbar Periksa 16 Sekuriti Karena Cekcok Dengan Warga Kembangan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan