Suara.com - Belakangan beredar postingan Facebook berisi tangkapan layar hasil pencarian Google untuk kata kunci "berhala terbesar di Mekkah". Postingan tersebut berujung pada klaim miring soal salah satu emoji.
Jika menuliskan kata kunci tersebut di Google, hasil yang muncul adalah foto deretan patung batu. Hal ini lantas menimbulkan narasi miring di beberapa akun Facebook.
Salah satu akun Facebook membagikan hasil pencarian tersebut pada 2 Oktober 2021. Dia menuliskan caption yang seolah menyatakan bahwa patung itu sama dengan emoji ukiran wajah manusia dari batu.
"Ingatt Yah Ukhty Akhy Ngga Boleh Make Emot Macam Niii," begitu bunyi keterangan yang dituliskan oleh akun Facebook tersebut untuk mengiringi unggahannya.
Postingan ini lantas dibagikan ulang oleh akun lain dengan caption berbunyi yang lebih singkat. "Setidaknya memberi tahu", tulis akun Facebook yang berbeda dalam unggahannya.
Lantas, benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Suara.com, postingan Facebook yang menampilkan emoji ukiran wajah manusia dari batu adalah gambar berhala merupakan hoaks alias salah.
Gambar patung yang muncul di hasil pencarian Google untuk kata kunci "berhala terbesar di Mekkah" juga bukanlah berhala. Itu adalah gambaran patung Moai yang ada di Pulau Paskah, Republik Chili.
Baca Juga: Lampiaskan Sakit Hati Karena Diselingkuhi, Ibu Ini Malah Ramai Tuai Kritik Warganet
Moai merupakan patung batu raksasa yang terinspirasi dari sosok manusia dan sudah menjadi salah satu ciri khas dari Pulau Paskah. Pulau ini dilaporkan memiliki sekitar 1.000 patung Moai yang berasal dari 1250 dan 1500 Masehi.
Sampai sekarang dikabarkan bahwa asal dan tujuan pembuatan patung Moai masih belum diketahui. Para ilmuwan berspekulasi bahwa lokasi patung Moai membantu penduduk untuk mengidentifikasi sumber air tawar.
Patung inilah yang kemudian menjadi emoji di aplikasi chatting. Emoji patung ini dibuat berbentuk ukiran kepala manusia, dengan alis, serta hidung yang menonjol yang seringnya menghadap ke kiri.
Melansir laman Emojigraph.org, emoji Moai paling sering digunakan untuk mengiringi unggahan soal bepergian dan melihat keajaiban bumi. Emoji ini juga bisa menggambarkan nuansa mitos dan misteri.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim emoji ukiran wajah manusia dari batu adalah gambar berhala merupakan hoaks alias salah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti