Suara.com - Ganja sangat dimungkinkan digunakan sebagai obat yang bertujuan menyembuhkan orang sakit.
Hal itu disampaikan Rev. Sung Seok Kang, selaku perwakilan dari Korea Medical Cannabist Organization saat duduk sebagai ahli dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Selasa (12/10/2021).
Di Korea, kata Sung Seok Kang, beberapa makanan seperti sup mempunyai kandungan ganja di dalamnya. Bahkan, dengan adanya riset secara internasional, akhirnya ganja menjadi salah satu bagian dari bumbu masakan di Negeri Gingseng.
"Karena memang sudah biasa digunakan baik di dalam makanan dan segala macamnya, maka sangat dimungkinkan digunakan sebagai obat untuk orang sakit," kata Sung Seok Kang melalui penerjemah dan disiarkan secara langaung di akun Youtube Mahkamah Konstitusi (MK).
Terhadap pertanyaan kuasa Presiden soal khasiat ganja sebagai obat, Sung Seok Kang menyebut hal itu tergantung dalam hal penggolongannya, apakah ganja masuk ke dalam obat tradisional atau obat yang teregistrasi secara medis.
"Tetapi ini tinggal apakah dia (ganja) masuk kedalam obat tradisional atau masuk dalam obat yang teregistrasi secara medis," kata dia.
Sung Seok Kang melanjutkan, ada pula obat-obatan medis yang mempunyai kandungan Cannabidiol -- yang seratus persen terbuat dari ganja. Bukan di Korea saja, Sung Seok Kang menyebut jika penggunaan ganja sebagai obat herbal juga dilakukan di negara lain di Asia, khususnya Indonesia.
"Dan kami melihat bukan di Korea saja tapi juga di Indonesia dan juga di Asia ini penggunaan dari daun ganja itu sebagai bagian dari obat herbal," beber dia.
Sung Seok Kang menambahkan, di Korea tidak jauh berbeda dengan Indonesia dan Thailand yang penggunaan obat herbal menjadi sesuatu yang biasa digunakan di dalam pengobatan tradisional. Artinya, harus ada acuan yang jelas ihwal pengelolaan obat tradisional.
Baca Juga: Sidang Uji Materi UU Narkotika, Ahli dari Thailand Jelaskan Soal Ganja Keperluan Medis
"Jadi yang saya tau sama seperti di Thailand ada dua pengobatan kalau misalnya secara modern maka itu harus mengacu kepada obat yang terdaftar. Tapi kalau obat tradisional maka itu yang mengelola pemerintah sejauh mana ganja tersebut bisa digunakan dalam obat tradisional."
Terkait sidang uji materi kali ini, agenda berikutnya adalah mendengarkan keterangan dari empat orang saksi dari pemohon. Rencananya, sidang akan berlangsung pada Rabu (10/11/2021) mendatang.
"Untuk itu sidang ditunda hari Rabu tanggal 10 November 2021," kata Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman.
Uji Materi
Pemohon uji materi penjelasan pasal 6 ayat (1) huruf a dan pasal 8 ayat (1) UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika terhadap UUD 1945 adalah Dwi Pertiwi, Santi Warastuti, dan Nafiah Murhayanti.
Selanjutnya Perkumpulan Rumah Cemara, Institute for Criminal Justice Reform, dan Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat atau Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat.
Tag
Berita Terkait
-
Sidang Gugatan UU Narkotika, Dokter dari Thailand Ungkap Penanganan Pasien Lewat Ganja
-
Polresta Samarinda Musnahkan Ganja hingga Sabu: Barang Bukti Sudah Dipasarkan
-
Sidang Uji Materi UU Narkotika, Ahli dari Thailand Jelaskan Soal Ganja Keperluan Medis
-
Sering Sakit Gigi, Ini 4 Obat yang Ampuh Atasi Nyeri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM