Suara.com - Mantan penyidik utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Al Rasyid banting setir berjualan serta jadi pengelola pesantren.
Harun adalah satu dari 57 mantan pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
"Harun Al Rasyid nama lengkapnya. Mantan Penyelidik Utama KPK (Kasatgas). Seorang Doktor Hukum dan salah seorang pegawai KPK angkatan pertama," catat Aulia Postiera yang juga mantan penyidik KPK melalui akun Twitternya @paidjorajo.
"Sementara ini, mengisi hari-harinyanya dengan mengelola pesantren dan barang dagangannya untuk didistribusikan dan dijual ke warung-warung," imbuhnya.
Menurut Aulia, Harun memang biasa dipanggil Cak Harun atau Ustaz harun. Ia lahir dan besar di lingkungan pesantren Madura.
"Hal itu pulalah yang mendorong Harun mendirikan pesantren dari menyisihkan penghasilannya, sekaligus mengajar mengaji untuk anak-anak di sekitar rumahnya di kawasan Bogor," tulis Aulia.
Selama menjadi pegawai KPK, Aulia memaparkan bahwa selain sibuk mengurusi penyelidikan di KPK, Harun juga jadi pengurus masjid Al Ikhlas KPK, mengajar ngaji di pesantrennya, dan menulis buku.
"Harun merupakan salah seorang penyelidik berprestasi dan menjadi panutan banyak juniornya di KPK. Banyak dari kasus OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang ditanganinya bersama Anggota Satgasnya dalam beberapa tahun terakhir, sehingga dia tak salah juga mendapat julukan sebagai Raja OTT," tulis Aulia.
"Harun adalah satu dari 57 orang pegawai KPK yang dipecat dengan cara-cara jahat dan kotor oleh Pimpinan @KPK_RI. Namun hal itu tidak menyurutkan Harun untuk tetap produktif," imbuhnya.
Baca Juga: Diejek Netizen Gara-gara Belum Punya Anak, Curhatan Wanita Cantik Ini Bikin Nyesek
Unggahan dari Aulia mendapatkan berbagai tanggapan termasuk dari Novel Baswedan yang juga mantan penyidik KPK.
"Sahabat saya ini, biasa dipanggil Kyai Harun (Ustaz Harun). Dulu ditengah kesibukannya sebagai penyelidik, beliau mengurus pesantrennya dan membaktikan dirinya untuk mendidik santrinya," tulis Novel.
"KPK mau jadi lembaga apa sih sampe pegawai kayak gini dilepas," komentar warganet.
"Betapa indahnya pengabdian, keluar dari zona nyaman, dari hiruk pikuk perpolitikan dan juga mencapai kebahagiaan. Sangat menginspirasi," imbuh warganet lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan