Suara.com - Enam wanita dan sembilan anak-anak yang diculik oleh pemberontak ekstremis Boko Haram Nigeria berhasil melarikan diri setelah berbulan-bulan ditawan oleh kelompok tersebut.
Mengutip Associated Press, Rabu (13/10/2021), 15 mantan sandera tersebut bertemu dengan Gubernur Borno Babagana Zulum di ibu kota negara bagian, Maiduguri, usai diselamatkan oleh aparat keamanan.
“Hari ini adalah salah satu momen paling bahagia bagi kami untuk melihat gadis-gadis muda dan perempuan yang diculik oleh pemberontak,” kata Zulum pada Senin (11/10/2021).
Gubernur mengatakan ia mengharapkan perdamaian mutlak yang akan mengakhiri pemberontakan ekstremis yang telah berlangsung selama 10 tahun di mana ribuan orang tewas dan banyak lainnya yang diculik.
Zuwaira Gambo, komisaris urusan perempuan di negara bagian Borno, mengatakan 15 mantan sandera yang diculik dalam dua insiden terpisah pada Oktober 2020 dan Mei 2021 tersebut sangat terpengaruh buruk oleh kekerasan ekstremis.
Gambo mengungkapkan para perempuan dan anak-anak tersebut mendaki selama enam hari melalui Hutan Buni Yadi hingga akhirnya mereka ditemukan oleh aparat keamanan dan dibawa ke tempat yang aman di negara bagian Borno.
Boko Haram diketahui telah menargetkan wanita dan anak-anak dalam serangan di timur laut Nigeria. Menurut Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), lebih dari 1.000 anak telah diculik sejak 2013.
Penculikan tersebut termasuk penculikan 276 anak perempuan tahun 2014 dari sebuah sekolah di Kota Chibok yang memicu kemarahan internasional. Lebih dari 100 gadis Kota Chibok masih hilang hingga saat ini.
(Jacinta Aura Maharani)
Baca Juga: Nigeria Hadiahkan Indomie ke Teroris Boko Haram yang Menyerah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum