Suara.com - Rekaman audio yang diyakini berisi suara pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau sedang tren di Nigeria dua hari setelah kematiannya dilaporkan.
"Saya ingin menegaskan kembali pernyataan sebelumnya di Barbaji. Saya telah memberi tahu mereka bahwa beberapa orang telah berkhianat dengan tipu muslihat setelah bersumpah untuk perjuangan ini," kata Shekau dalam rekaman yang bertajuk 2 menit dan 19 detik.
"Beberapa orang di antara kita adalah sekutu terpercaya kita ... Mereka mengkhianati kita. Kita melibatkan mereka dengan dukungan orang-orang kita. Mereka membunuh dan melukai beberapa orang kita.”
"Saya akan membuat pidato ini di Hausa dengan harapan pesan itu akan disiarkan ke publik. Mereka berkomplot dengan orang-orang kepercayaan kita dan setuju untuk berperang bersama. Kami melibatkan mereka dalam perang persekongkolan dengan orang-orang di antara kita. Kami melihat neraka selama berperang dengan mereka dan tidak ada yang bisa mengatasinya, ”kata Shekau.
Brigadir Jenderal Muhammad Yerima, juru bicara Angkatan Darat Nigeria, mengatakan militer sedang mempelajari laporan kematian Shekau, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Laporan yang sudah dibatasi pada Rabu malam menjelaskan bahwa Shekau terbunuh saat berhadapan dengan pejuang Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), di sekitar Hutan Sambisa.
Meskipun ada perlawanan dari negara-negara di kawasan Danau Chad, para teroris tetap melanjutkan operasi mereka, bentrok dengan Gugus Tugas Bersama Multinasional yang terdiri dari operasi keamanan dari negara-negara tetangga.
Komandan ISWAP Baana Duguri dilaporkan mengatakan pasukan Shekau dan pejuang ISWAP terlibat dalam pertempuran sengit pada hari Rabu.
Pejuang ISWAP dikatakan telah mengikuti jejak Shekau yang ingin mereka tangkap hidup-hidup tetapi pemimpin Boko Haram itu dilaporkan melakukan bunuh diri agar tidak tertangkap.
Baca Juga: 16 Tentara Nigeria Tewas Diserbu Kelompok Bersenjata
"Para pejuang ISWAP mengepung pemimpin Boko Haram saat penembakan terjadi antara kedua belah pihak tetapi Shekau meledakkan bom dan membunuh dirinya ketika tahu para pejuang ISWAP ingin menangkapnya hidup-hidup," kata sebuah laporan intelijen. (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?