Suara.com - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid mengatakan pihaknya berhak menyerang Iran kapan pun mereka mau dengan dalih menghentikannya memperoleh senjata nuklir.
“Israel berhak untuk bertindak kapan saja dan dengan cara apa pun. Itu bukan hanya hak kami, itu juga tanggung jawab kami,” katanya.
“Iran telah secara terbuka menyatakan ingin memusnahkan kita. Kami tidak berniat membiarkan ini terjadi.”
Komentar ini diungkapkan setelah Lapid bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed di Washington pada hari Rabu.
Menyadur Russia Today Kamis (14/10/2021), Lapid bersikeras bahwa Teheran tidak diizinkan memperoleh bom, dengan mengatakan masalah itu adalah fokus kunjungannya.
Meskipun Iran telah lama menyatakan tak tertarik mengembangkan nuklir, Lapid bersumpah bahwa Israel akan menghentikan "perlombaan bom" dengan cara apa pun yang diperlukan.
"Kita tahu ada saat-saat ketika negara harus menggunakan kekuatan untuk melindungi dunia dari kejahatan."
"Jika rezim teror memperoleh senjata nuklir, kita harus bertindak, kita harus menjelaskan bahwa dunia beradab tidak akan mengizinkannya."
"Jika Iran tidak percaya bahwa dunia serius menghentikan mereka, mereka akan berlomba untuk mengebom."
Baca Juga: Protes ke Israel karena Sel Dipindahkan, Ratusan Tahanan Asal Palestina Mogok Makan
Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tahun 2015 pada tahun 2018 dan menerapkan kembali semua sanksi Amerika.
Sebagai tanggapan, Iran telah meningkatkan pengayaan uraniumnya di luar batas yang ditetapkan berdasarkan perjanjian, dengan alasan akan kembali ke batas itu hanya ketika Washington mempertahankan komitmennya sendiri.
Ia juga mengutip ketentuan kesepakatan yang secara eksplisit menyatakan bahwa Iran akan memperlakukan penerapan kembali sanksi sebagai alasan untuk berhenti melakukan komitmennya di bawah perjanjian secara keseluruhan atau sebagian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia
-
KPK Kejar Pihak Lain dalam Kasus Korupsi Lukas Enembe, Sopir dan Tukang Cukur Turut Diperiksa
-
KPK Tetapkan ASN Kementan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengolahan Karet
-
Disentil Mahfud MD Gegara Ditantang Lapor Kasus Kereta Whoosh, KPK Mendadak Bilang Begini