Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PKB, Hasanuddin Wahid berharap, kejadian kegiatan susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Kabupaten Ciamis tidak boleh terulang. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat berbahaya apabila tidak dilakukan oleh profesional.
"Kita turut berduka dengan peristiwa tersebut. Ini tidak boleh terulang lagi," kata Hasanuddin kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Hasanuddin menilai, kegiatan susur sungai yang menelan korban tersebut pasti terjadi karena adanya human error. Menurutnya, ada faktor ketidak hati-hatian dan kelalaian dibalik musibah tersebut.
"Ketidak hati-hatian dan kesembronoan yang menjadikan musibah ini terjadi. Kegiatan susur sungai adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok profesional tidak bisa dilakukan oleh siswa yang masih tingkat dasar dan menengah," tuturnya.
Lebih lanjut, Politisi PKB tersebut menyarankan agar para siswa-siswi ke depan harus mencari kegiatan lain yang tak membahayakan nyawa. Menurutnya masih banyak kegiatan yang lebih bermanfaat.
"Sudah saatnya dihentikan kegiatan seperti ini dan semua kegiatan yang membahayakan keselamatan siswa ganti dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan tidak membahayakan lainnya," tandasnya.
11 Siswa Tenggelam
Sebelumnya, Sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung Ciamis meninggal dunia akibat tenggelam ketika mengikuti kegiatan kepanduan Pramuka di Sungai Cileueur, Jumat (15/10/2021).
Dari 11 korban meninggal, 8 di antaranya merupakan laki-laki dan 3 perempuan.
Baca Juga: Innalillahi, 2 Warga Jateng Menjadi Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Ini Daftarnya
Dikutip dari HR Online-jejaring Suara.com, kegiatan tersebut diikuti sekitar 150 siswa. Sementara itu, mereka berasal dari kelas 7 dan 8.
Pengurus Pesantren Cijantung, Dandeu Rifai, menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat kegiatan susur sungai Cileueur yang berada di Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya mengatakan, berdasarkan dari keterangan pihak sekolah, saat kegiatan ada 150 peserta yang mengikuti agenda rutin Pramuka itu.
Namun, dari 150 itu yang kembali hanya 139 orang. Kemudian 2 siswa mengalami kritis dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Ada 11 orang yang meninggal, 8 laki-laki dan 3 perempuan,” ujarnya kepada awak media.
Ia mengatakan, saat kejadian ada 2 orang Guru yang mencoba menyelamatkan para siswa itu. Namun keduanya masih pingsan. Ia harap dalam keadaan selamat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta