Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (17/10) mengatakan bahwa situasi di wilayah-wilayah Palestina "tak terbendung akibat pelanggaran yang dilakukan Israel," lapor Kantor Berita WAFA.
Ia meminta Amerika Serikat untuk mewujudkan perkataannya mengenai isu Palestina dan mendesak komunitas internasional agar segera mengakhiri pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas menyampaikan hal itu saat pertemuan pengusaha Palestina di kantornya di Kota Ramallah, Tepi Barat.
Abbas mengatakan bahwa "Israel harus menghentikan semua aksinya terhadap rakyat kami di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," seraya memperingatkan bahwa jika Israel menolak solusi dua negara, "Palestina terpaksa akan menempuh alternatif politik lain."
Pada 2 Oktober Abbas menyebutkan bahwa salah satu alternatifnya adalah menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang disahkan pada 1947, atau pergi ke satu negara demokratik di tanah bersejarah Palestina, tempat hak-hak sipil dan politik penuh Palestina diperoleh.
Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina yang dimediasi oleh Amerika Serikat selama sembilan bulan kandas pada 2014 lantaran adanya perbedaan pendapat mengenai permukiman Israel dan pengakuan pendirian negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.
Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang keduanya diklaim oleh Palestina, dalam perang Timur Tengah 1967.
Sejak saat itu Israel mengendalikan kedua wilayah tersebut. (Sumber: Antara/Xinhua)
Baca Juga: Israel Uji Coba Drone Komersial dengan Mengirim Sushi dan Bir
Berita Terkait
-
Israel Uji Coba Drone Komersial dengan Mengirim Sushi dan Bir
-
Dukung Kemerdekaan Palestina sejak 1938, NU: Seharusnya Tak Ada Lagi Praktik Penjajahan
-
Presiden FIFA Gianni Infantino Ingin Piala Dunia Digelar di Israel - Palestina
-
Berdalih Senjata Nuklir, Israel Sebut Berhak Menyerang Iran Kapan Pun Mereka Mau
-
Serangan Udara Israel di Suriah Tewaskan Satu Tentara dan 3 Pejuang Pro-Iran
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara