Suara.com - Polisi sudah menahan dua tersangka dan memburu empat orang lainnya dalam kasus pengeroyokan yang berujung kematian di tempat prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur. Kasus ini hanyalah satu dari sekian banyak kejahatan yang pernah terjadi di sana.
Tersangka Jeremy dan Ferdi ditangkap tak lama setelah melakukan kekerasan. Mereka disangkakan dengan Pasal 170 KUHP.
Korban, Sugito, ditemukan bersimbah darah setelah dipukul dan ditusuk pada Minggu (17/10/2021), sekitar pukul 05.00 WIB.
Setelah itu, polisi Jakarta Timur memulai penyelidikan.
Ada sejumlah versi kronologis kejadian yang muncul. Salah satunya menyebutkan, malam itu, Sugito datang ke tempat prostitusi bersama enam rekannya. Mabuk.
Mereka menyewa seorang pekerja seks komersial: S.
Setelah melakukan hubungan badan, salah satu versi menyebut, Sugito tidak mau membayar, lalu memicu keributan.
"Korban datang cari hiburan, terus dia hubungan seks sama pekerja seks komersial. Terus belum bayar," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan.
Versi lainnya lagi menyebut seharusnya, Sugito membayar Rp200 ribu, tetapi dia hanya bersedia memberi uang Rp160 ribu.
Baca Juga: Suami Tertawakan Kasus Prostitusi Vanessa Angel, Sikapnya Banjir Pujian
“Si cowoknya itu janji bayar Rp200 ribu. Cuma mungkin kurang, kurang 40 ribu. (PSK) bilangin ke cowoknya (salah satu pelaku),” kata seorang saksi yang ditemui jurnalis Suara.com.
Beberapa saat kemudian, Sugito dikeroyok sekelompok orang.
Tubuh Sugito dihajar habis-habisan. Dia terkapar dan bersimbah darah. Tubuh penuh luka. "Ditusuk pakai pecahan botol," kata Erwin Kurniawan.
Tempat pelacuran Gunung Antang terletak di tepi rel daerah Gunung Antang, Kelurahan Palmeriam.
Konon, lokasi pergonglian ini sudah ada semenjak 1970-an.
Ketua RW 09 Sutrisno yang ditemui jurnalis Suara.com menyebutkan darah muncrat di Gunung Antang bukan sekali ini terjadi, "Sekitar ada tiga kalianlah."
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Sempat Diwarnai Jatuhnya Air Mata, AM Putranto Resmi Serahkan Jabatan KSP ke Qodari
-
Gebrakan Jenderal Suyudi Mendadak Tes Urine Pejabat BNN: Lawan Narkoba Dimulai dari Diri Sendiri
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Muncul Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk': Suara Protes Pengguna Jalan Terhadap Sirene dan Strobo Ilegal
-
Geger Keluarga Cendana! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Misteri Apa di Baliknya?
-
Link Isi Survei Lingkungan Belajar 2025 untuk Guru dan Kepala Sekolah PAUD, SD, SMP, SMA
-
Ancang-ancang Prabowo: Komisi Reformasi Polri Bakal Dibentuk Bulan Depan, Dipimpin Ahmad Dofiri?
-
Hitung-Hitungan Total Gaji Erick Thohir sebagai Menpora dan Ketum PSSI
-
Pengamat Politik Soroti Reshuffle Kabinet Prabowo: Akomodasi Politik Tak Terbantahkan?
-
Misteri Lenyapnya Irjen Krishna Murti dari Medsos, Buntut Isu Perselingkuhan dengan Kompol AP?