Suara.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, memberikan sejumlah catatan kritis terhadap 2 tahun kepemimpinan Joko Widodo-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Catatan pertama yakni terkait dengan gemuknya koalisi pemerintahan yang dimiliki Jokowi-Maruf. Menurutnya, hal itu dapat menghilangkan kontrol terhadap pemerintahan itu sendiri.
"Demokrasi itu esensi check and balances, kualitas kontrol bergantung pada kualitas gagasan dan kuantitas kursi. Dengan koalisi super gemuk, bisa membuat kualitas kontrol melemah, tapi PKS istiqomah di #KamiOposisi," kata Mardani dalam cuitannya, Rabu (20/10/2021).
Terkait dengan penanganan pandemi, Mardani mengakui kinerja pemerintah kian membaik. Hanya saja, menurutnya, kekuatan fundamental ekonomi bangsa menjadi terkorbankan.
Belum lagi, kata dia, berdasarkan laporan riset milik AidData (lembaga riset keuangan di Amerika Serikat) memperkirakan Indonesia punya utang tersembunyi ke Tiongkok sebesar Rp245 triliun untuk membiayai berbagai proyek besar pemerintah.
"Sebagian besar merupakan pembiayaan pembangunan dlm program Belt and Road Initiative (BRI). Salah satunya kereta cepat Jakarta-Bandung yg menuai polemik," tuturnya.
"Jangan sepelekan temuan ini. Terlebih, dampak dari keputusan yang serba instan dan kejar-tayang, pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kini ditanggung APBN. Perubahan sumber pendanaan ke kas negara tentu menimbulkan beban utang baru. Ini bisa menjadi bom waktu dan membahayakan ekonomi kita ke depan," sambungnya.
Catatan berikutnya yakni mengenai reformasi birokrasi dimana menurut Mardani kini banyak lembaga dilebur jadi satu dan BUMN banyak dibubarkan. Menurutnya hal itu harus dilakukan hati-hati.
"Contoh terlihat lucu, beberapa mau dihapus tapi Pak Jokowi malah menambah pos wamen. Pemborosan, bahkan mungkin ini tidak sesuai dengan grand design reformasi birokrasi yang bermakna miskin struktur kaya fungsi," tuturnya.
Baca Juga: Terbitkan Telegram, Kapolri Minta Oknum Polisi Lakukan Kekerasan ke Warga Disanksi Tegas
Para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga menurutnya harus diberikan haknya hingga ditingkatkan kualitasnya. Ia mengatakan, jangan biarkan ASN terlunta-lunta.
Lebih lanjut, Mardani juga menyoroti soal penegakkan hukum dalam dua tahun kepemerintahan Jokowi-Maruf. Menurutnya kekecewaan publik makin menurun atas penegakkan hukum terlebih dengan adanya tagar #PercumaLaporPolisi.
Untuk Polri Mardani menyoroti soal dugaan pemerkosaan 3 anak di bawah umur oleh ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dan kasus terbaru oknum polisi melakukan tindakan tak humanis dengan memiting dan membanting mahasiswa saat pengamanan aksi di depan Kantor Bupati Kabupaten Tangerang.
"Mestinya bisa menjadi cambuk peningkatan pendekatan nan humanis demi kepolisian yang presisi," ungkapnya.
Terakhir Mardani menyoroti soal isu pemberantasan korupsi khususnya terkait dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) terhadap pegawai KPK. Ia menyayangkan sikap Jokowi yang cuek terhadap kasus tersebut.
"Kepercayaan publik terhadap KPK pun jeblok. Perlu diingat dukungan publik punya nilai strategis bagi KPK," tuturnya.
Berita Terkait
-
Kasus Polisi Smackdown Mahasiswa, Kadiv Propam Klaim Siap Proses Jika Korban Melapor
-
Polri Jangan Cuma Proses Etik Anggota yang Melanggar, Biar Jera Bawa ke Ranah Pidana
-
Terbitkan Telegram, Kapolri Minta Oknum Polisi Lakukan Kekerasan ke Warga Disanksi Tegas
-
Muhaimin Nyapres, PKS Buka Peluang Koalisi dengan PKB
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis