Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 171 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikan kepada masyarakat. Meski begitu, jumlah tersebut nyatanya masih jauh dari target yang ditentukan hingga Desember 2021 nanti.
Pemberian vaksin bertujuan untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), minimal 70 persen harus divaksin supaya bisa mencapai herd immunity tersebut.
Kalau dihitung dari jumlah penduduk di Indonesia, maka pemerintah harus menyuntikan vaksin untuk sekitar 270 juta orang. Jokowi menargetkan angka itu bisa dicapai hingga Desember 2021.
"Kemarin saya mendapatkan informasi kita sudah menyuntikkan 171 juta dosis ke rakyat kita dan target kita nanti sampai di akhir Desember akhir tahun itu minimal 270 juta dosis jadi masih banyak sekali dalam 2 bulan lebih ini," kata Jokowi saat membuka Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Otonomi Expo 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (20/10/2021).
Karena masih jauh dari target, maka Jokowi menekankan kepada pemerintahan daerah untuk terus melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warganya.
Selain itu, ia juga meminta adanya pengecekan di sekolah-sekolah yang sudah menggelar pembelajaran tatap muka. Jokowi ingin kalau protokol kesehatan di sekolah itu benar-benar diterapkan.
Kepala Negara mengetahui adanya sejumlah murid yang terpapar Covid-19 pasca mengikuti pembelajaran tatap muka.
Di negara lain, pembukaan sekolah juga menjadi pemicu kembali naiknya penyebaran kasus Covid-19. Karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak berwenang untuk bisa waspada supaya hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.
"Juga cek juga kesiapan obat, kesiapan RS, meskipun saya tahu BORnya sudah rendah semuanya dan sekali lagi kita harus memulai mengaktifkan ekonomi kita dan selalu siaga menghadapi semua hal yang tidak pasti," ujarnya.
Baca Juga: Krisis Energi Melanda Dunia, Jokowi Sebut Indonesia Dapat Untung
"Karena dunia, global sekarang ini betul-betul penuh dengan keraguan-keraguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelum-sebelumnya tidak pernah terjadi."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf