Suara.com - Seorang anggota polisi (IS) di Lampung berkomplot dengan aparatur sipil negara (AG) untuk merampok mahasiswa yang sedang nongkrong dengan mobil baru di Lapangan Enggal, Bandar Lampung.
IS seorang anggota Samapta Polresta Bandar Lampung, sedangkan AG seorang pegawai negeri sipil Pemerintah Provinsi Lampung.
Polisi telah menangkap mereka dan sekarang sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Modus operandi kejahatan mereka dengan cara menuduh korban terlibat jaringan narkoba.
Pada Sabtu (9/10/2021), Guritno sedang bersama seorang teman, Faisal, nongkrong menggunakan mobil baru di Lapangan Enggal.
Kemudian dia didatangi empat orang, dua di antaranya IS dan AG.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, "Kalau dilihat dari motifnya sebenarnya itu dia melihat kesempatan. Tapi intinya masih didalami."
Guritno dan rekannya dituduh terlibat kasus narkoba. Mereka membantah. Tapi mereka terus menerus diintimidasi.
Pelaku kemudian meminta sejumlah uang kepada kedua korban jika ingin segera dibebaskan.
Baca Juga: Polisi Dalami Motif Bripka IS Rampok Mobil Mahasiswa di Bandar Lampung
Pelaku juga menghubungi orangtua korban, juga untuk meminta uang tebusan.
Guritno dan rekannya dibawa para pelaku dengan mobil. Di mobil, mereka diintimidasi dengan ditodong senjata api, bahkan dia juga diikat.
"Sementara pelaku AG sembari menghubungi keluarga pemilik mobil, meminta sejumlah uang. Awalnya mereka meminta uang Rp100 juta hingga turun menjadi Rp10 juta," kata Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Ino Harianto.
Negosiasi dengan keluarga korban gagal. Korban kemudian dibuang di perkebunan wilayah Bekri, Lampung Tengah.
Keesokan harinya, mereka baru ditemukan warga.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi dan penyidik memulai penyelidikan.
IS tak masuk kerja selama beberapa hari setelah melakukan kejahatan. Hal ini memancing kecurigaan.
IS kemudian ditangkap ketika baru masuk kerja di kantor Satuan Samapta Polresta Bandar Lampung.
Awalnya dia berusaha mengelak. Tetapi tak berkutik setelah polisi menunjukkan alat bukti yang menunjukkan dia terlibat perampokan.
"Hingga kini kami sudah menangkap dua pelaku, keduanya juga sudah ditetapkan tersangka dan ditahan," kata Ino Harianto.
"Keduanya ini memiliki peranan sama-sama menjadi dalang perencanaan kegiatan perampokan."
Pandra Arsyad juga menyebut IS menggunakan narkotika jenis amphetamine.
Polisi ini juga memiliki catatan buruk sebagai anggota.
"Hasil track record Bripka IS ini dari penilaian internal Polresta Bandar Lampung memang sering bermasalah."
"Kesalahan-kesalahan itu memang lagi didalami. Cuma memang dia kayak disiplin jarang masuk gitu."
Kasus IS menambah daftar panjang kelakuan buruk anggota yang seharusnya mengayomi masyarakat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas tiap-tiap anggota bermasalah.
"Akan dilakukan pemecatan dengan tidak hormat. Jadi tidak hanya ditindak tegas, tapi selaras dengan kebijakan bapak kapolri apabila seorang anggota Polri tidak sesuai dengan perilaku yang berdasarkan Tribrata dan Catur Prasetia apalagi Presisi, akan ditindak tegas," kata Pandra. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Tiga Admin Grup Facebook Penyebar Video Gay Lampung Ditangkap Polisi
-
Diskon XO Suki Lampung, Nikmati Menu Spesial Terbaru dengan Promo dari BRI!
-
Geram Komisi III DPR RI, Polisi Tangguhkan Guru Cabul di Bandar Lampung dengan Jaminan Sertifikat Tanah
-
Sudiono House, Kafe Homey di Bandar Lampung Serasa Rumah Sendiri
-
Karier dan Pendidikan Putri Maya Rumanti, Modal Kuasa Hukum Vina Maju Pilkada 2024 Bandar Lampung
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa