Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan, dengan dilantiknya ketua umum partainya yakni Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadikan desa sebagai tempat penelitian.
"Di bawah kepemimpinan Ibu Megawati sebagai Ketua dewan pengarah BRIN, maka kegiatan riset dan inovasi juga menjadikan desa sebagai tempat dilakukannya berbagai penelitian," kata Hasto saat membuka Webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata di kantor DPP PDIP, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, dengan demikian BRIN akan memfokuskan seluruh kegiatan penelitian yang mendorong Indonesia bangkit dengan percaya pada kekuatan sendiri dengan pilar penguasaan ilmu pengetahuan.
Selain itu, Hasto menyampaikan, Megawati selaku ketua umum partai sudah memberikan arahan. Arahan tersebut yakni untuk menggelorakan politik turun ke bawah.
"Arahan Ibu Ketua Umum, kita menggelorakan suatu kesejatian dari politik untuk turun ke bawah, membangun desa," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto mengklaim Mega sudah memberikan contoh dengan memulai hal-hal yang sederhana terlihat di depan mata, seperti sanitasi, kebersihan desa, ketersediaan air bersih, hingga kecukupan gizi. Menurutnya, semua pihak harus menjadikan desa sebagai school of life.
"Kita harus menjadikan desa sebagai school of life, menjadikan desa sebagai pusat pengembangan peradaban Indonesia. Indonesia yang begitu berwarna, itu akan terlihat dari seluruh kekayaan yang ada di desa tersebut," tuturnya.
"Maka sekali lagi, politik itu memerlukan imajinasi, dan imajinasi dari PDI Perjuangan itu digerakkan oleh semangat ideologi Pancasila, itu yang dibumikan dalam kehidupan masyarakat desa," tambah Hasto.
Tuai Pro Kontra
Baca Juga: Megawati: Polri Jangan Hanya Mikirin Karir Tapi Lupa Rakyat
Dilantiknya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) ternyata menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Salah satu tanggapan tentang pelantikan tersebut disampaikan oleh tokoh asal Papua bernama Christ Wamea. Ia mengkritik Megawati dan menyoroti gelar akademik yang disematkan pada nama mantan Presiden RI ke-5 tersebut.
Kritikan itu dilayangkan oleh Christ lewat sebuah cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi, Jumat (15/10/2021).
Dalam cuitan tersebut, Christ Wamea menyoroti latar belakang pendidikan Megawati yang ia nilai kurang mumpuni untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN.
Christ menyebut Megawati tak pernah lulus S1 dan S2. Selain itu, ia juga membahas gelar Profesor serta Doktor Honoris Causa yang dimiliki Megawati.
"Tidak pernah lulus S1. Tidak pernah lulus S2. Doktor cuma HC. Profesornya cuma penghargaan tapi dipercayakan pimpin Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN )," tulis Christ Wamea dalam cuitannya, dikutip suara.com, Jumat (15/10/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini