Suara.com - Relawan Jokowi Mania atau Joman merespons pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait dengan gugatan Instruksi Mendagri soal syarat wajib tes PCR untuk penerbangan. Joman menilai pernyataan Mahfud terlalu berlebihan.
Diketahui, Mahfud MD sebelumnya menyatakan bahwa adanya Inmendagri terkait syarat wajib tes PCR untuk penerbangan bukan aturan yang sengaja dibuat oleh Mendagri Tito Karnavian seorang. Di mana keputusan itu dilakukan untuk menjaga pelandaian Covid-19.
"Kita paham lah, penggunaan PCR dan antigen untuk membatasi pergerakan dan mobilitas rakyat agar covid tetap landai. Yang Joman inginkan adalah biaya PCR saat terbang harus semurah-murahnya atau gratis," kata Ketua Umum Joman, Immanuel Ebenezer kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Noel mengatakan, adanya gugatan yang dilayangkan pihaknya ke PTUN semata-mata untuk meringankan beban masyarakat. Terutama membantu juga para pelaku bisnis pariwisata.
"Kita meyakini Presiden memahami aspirasi masyarakat. Buktinya, dalam beberapa hari ini harga PCR akan diturunkan," katanya.
Sementara itu, Noel juga meminta agar pelaku bisnis kesehatan terutama yang terkait Covid-19 untuk berhenti mencari untung besar. Menurutnya, rakyat sudah kepayahan.
"Soal gugatan PTUN, Joman akan bertarung sekuatnya untuk batalkan Inmendagri tersebut," tandasnya.
Pernyataan Mahfud
Sebelumnya, Relawan Jokowi Mania atau Joman resmi menggugat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait syarat wajib tes PCR untuk penumpang pesawat. Ketika ditanyakan soal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai kalau aturan tersebut dibuat bukan atas dasar semata-mata kemauan Tito.
Baca Juga: Soal Harga Tes PCR, Puan: Jangan Lebih Mahal Dari Tiket Transportasi Publik
Aturan syarat wajib tes PCR untuk penerbangan itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 36, 47 dan 53 Tentang PPKM. Kata Mahfud, aturan itu sebelumnya sudah dirumuskan melalui sidang kabinet.
"Inmendagri itu dirilis oleh Mendagri berdasar keputusan sidang kabinet untuk tetap menjaga agar pelandaian Covid-19 terjaga. Mendagri membuat itu bukan semau-maunya sendiri tapi atas perintah sidang kabinet," kata Mahfud saat dihubungi wartawan, Selasa (26/10/2021).
Di sisi lain, Mahfud juga menilai benar atau tidaknya gugatan itu dilayangkan tergantung pada putusan PTUN.
"Soal benar atau tidaknya gugatan ke PTUN itu biar PTUN yang memutus," katanya.
Berita Terkait
-
Soal Harga Tes PCR, Puan: Jangan Lebih Mahal Dari Tiket Transportasi Publik
-
Legislator PKS: Harga Tes PCR Harusnya Bisa Lebih Murah, Jika....
-
Mahfud Soal Relawan Jokowi Gugat Aturan Tes PCR: Itu Hasil Sidang Kabinet
-
Menkes Pastikan Pemerintah tak Subsidi Tarif Tes PCR, Ini Alasannya
-
Pembuat Petisi Penolakan Ingin Harga Tes PCR Setara dengan Antigen
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Sosok Alvi Maulana, Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pacar di Mojokerto
-
Eks Penjagal Hewan Mutilasi Istri Siri 65 Bagian, Pengakuan 'Ngeri' Alvi Maulana di Depan Polisi
-
Disentil DPR Punya 'Dosa Lama' Plagiat, Siapa Sosok Calon Hakim Agung yang Bikin Gaduh Seleksi?
-
CEK FAKTA: Ahmad Sahroni Ditangkap Saat Pulang dari Singapura?
-
Blunder Etik Menhut Raja Juli di Meja Domino, Pengamat Salahkan Kabinet Gemuk Prabowo
-
Sidang Gugatan Ijazah Gibran Ditunda, Subhan Palal: Jaksa Itu Wakili Negara, Tidak Boleh Bela Dia
-
Geruduk Komnas HAM, KASUM Tuntut Pembunuhan Munir Ditetapkan Sebagai Pelanggaran HAM Berat!
-
Bocah 10 Tahun Habiskan Rp510 Juta untuk Sawer, Orangtua Seret Apple dan TikTok ke Meja Hijau
-
Bawa Rantang Isi Samosa, Momen Haru Franka Franklin Saat Jenguk Nadiem Makarim di Rutan
-
Protes Wapres Gibran Diwakili Jaksa, Sidang Gugatan Ijazah Ditunda Sepekan