Suara.com - Orang yang berusia lebih muda memiliki risiko lebih tinggi terkena radang jantung dengan vaksin Moderna, kata komite penasihat vaksin Jerman. Pihaknya juga menyarankan vaksin BioNTech-Pfizer untuk semua wanita hamil.
Komite Tetap Vaksinasi Jerman (STIKO) pada Rabu (10/11) mengatakan bahwa hanya vaksin virus corona BioNTech-Pfizer yang boleh diberikan kepada orang di bawah usia 30 tahun.
Keputusan itu muncul setelah penelitian menunjukkan tingginya kemungkinan jumlah kasus radang jantung pada orang yang lebih muda dengan vaksin Moderna.
Namun, orang yang berusia di atas 30 tahun tidak mengalami peningkatan risiko tersebut, kata STIKO.
Data penelitian itu mencakup hasil yang dikeluarkan oleh Paul Ehrlich Insitute, lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi efek samping dan komplikasi vaksin.
STIKO juga merekomendasikan wanita hamil, terlepas dari usia mereka, untuk disuntik hanya dengan vaksin Biontech-Pfizer.
Rekomendasi bisa direvisi
Dalam sebuah pernyataan, agensi mengatakan bahwa rekomendasi tersebut berlaku untuk vaksinasi awal dan juga booster.
Draf rekomendasi sekarang akan dikirim ke negara bagian Jerman dan kelompok ahli lainnya untuk diperiksa dan mungkin direvisi.
Baca Juga: Pemerintah Belanda Kirim Lagi 680.400 Dosis Vaksin Moderna untuk Indonesia
AS juga telah menunda persetujuan pemberian vaksin Moderna untuk kaum muda, meskipun minggu lalu mereka merekomendasikan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak-anak usia lima hingga 11 tahun setelah meninjau risiko miokarditis.
Jerman laporkan jumlah kasus tertinggi baru
Badan kesehatan masyarakat Jerman, Robert Koch Institute (RKI), mengatakan pada Kamis (11/11) bahwa negara itu melewati 50.000 kasus virus corona harian baru untuk pertama kalinya.
Jerman melaporkan 50.196 kasus baru dalam 24 jam terakhir, RKI juga mencatat 235 kematian baru akibat virus tersebut.
Jumlah kasus baru Jerman per 100.000 orang selama seminggu terakhir kini telah meningkat menjadi 249,1.
Lembaga itu sebelumnya melaporkan Rabu (10/11), ada 39.676 kasus baru, yang juga merupakan rekor pada saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar