Suara.com - Sedikitnya 68 narapidana tewas dan puluhan lainnya terluka dalam semalam saat kekerasan terjadi di penjara Penitenciaria del Litoral di Ekuador, kata pemerintah, Sabtu (13/11/2021) waktu setempat.
Para pejabat menggambarkan insiden itu sebagai bentrokan di antara kelompok-kelompok bersaing.
Penjara tersebut, yang terletak di kota selatan, Guayaquil, merupakan fasilitas yang sama tempat 119 tahanan tewas pada September dalam kekerasan terburuk yang pernah dialami negara itu.
Pemerintah melihat kekerasan itu disebabkan oleh persaingan antarkelompok penyelundup narkoba untuk menguasai penjara.
Puluhan orang berkumpul di luar penjara untuk menunggu kabar orang-orang terkasih, yang menurut mereka belum terdengar kabarnya sejak Jumat (12/11) sore.
"Apa yang terjadi di dalam sana adalah hal tercela, orang-orang saling membunuh dan yang menyedihkan adalah bahwa mereka tidak punya hati nurani," kata Christina Monserrat, 58 tahun, kakak seorang tahanan di penjara itu.
Ia belum mendengar kabar dari adiknya yang sudah setahun menjalani penahanan.
"Adik saya masih hidup, hati saya mengatakan demikian," katanya.
Presiden Guillermo Lasso, kata Monserrat, harus bertindak lebih untuk membantu kaum papa.
Baca Juga: Salju Gunung Api Tertinggi Di Ekuador Longsor, 3 Pendaki Tewas
Sistem penjara Ekuador telah disorot tajam dalam beberapa tahun belakangan ini karena terlalu penuh, kebersihan yang kurang terjaga, serta kejahatan terorganisasi.
Lasso pada September menyatakan keadaan darurat selama 60 hari pada sistem penjara.
Dengan status darurat tersebut, pemerintah bisa mengeluarkan dana dan memungkinkan militer dikerahkan untuk membantu mengendalikan penjara.
Pada Sabtu, Presiden Lasso mendesak pengadilan konstitusi untuk mengizinkan militer memasuki kawasan penjara daripada hanya membantu pengamanan dari luar. (Sumber: Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Salju Gunung Api Tertinggi Di Ekuador Longsor, 3 Pendaki Tewas
-
Masyarakat Adat Ekuador Gelar Demo Besar-besaran Protes Kenaikan Harga BBM
-
Sprinter Pahlawan Ekuador di Olimpiade London 2012 Ditemukan Tewas Tertembak
-
Prediksi Ekuador vs Bolivia: Head to Head, Susunan Pemain, Skors
-
Pimpinan DPR akan Lihat Urgensi Baleg Berencana Kunker ke Ekuador dan Brasil Saat Pandemi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!