Suara.com - Nama organisasi terlarang di Indonesia, Jamaah Islamiyah (JI) kembali mencuat pasca tertangkapnya Ustaz Ahmad Farid Okbah oleh Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri atas dugaan terorisme. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjen Ahmad Nurwakhid menyebut kalau JI sudah lama bertransformasi baik secara manajemen hingga strategi.
Kata dia, semenjak ditetapkan sebagai organisasi terlarang karena berafiliasi dengan Alqaeda, JI berupaya untuk mengembangkan diri di bidang dakwah hingga menyasar kolam politik. Salah satu contoh yakni pembentukan Partai Dewan Republik Indonesia (PDRI) yang dipimpin oleh Farid Okbah.
"Kalau dulu dia hanya bergerak di bidang kombatan jihadis ya, pasukan tempur atau perang, sekarang mereka juga mengembangkan diri di bidang dakwah, pergerakan politik dengan mendirikan partai dan segala macam itu tapi tetap ada pasukan jihadisnya," kata Ahmad saat dihubungi Suara.com, Jumat (19/11/2021).
Ahmad juga mengatakan kalau kelompok JI itu memiliki strategi yang disebut Taqiyyah. Strategi itu dilakukan mereka untuk berkamuflase untuk menyembunyikan jati diri maupun agenda yang mereka rencanakan.
Strategi itu digunakan untuk menyusup ke berbagai institusi pemerintahan.
"Mereka sudah menggunakan strategi takim, takim itu sudah menyebar di seluruh institusi masyarakat maupun pemerintahan ya," ucapnya.
Karena itu pula, Ahmad menganggap wajar kalau data yang diungkap ke publik pun tidak sesuai dengan kebenarannya. Itu dicontohkan dengan penggunaan alamat samaran untuk kantor PDRI.
"Makanya itulah menunjukan bahwa mereka itu ya kalau bahasa kasarnya pengecut karena berkamuflase memang itu gerakan, nah, tapi ada gerakan bawah tanah, ada gerakan atas tanah tapi tidak menggunakan atas nama JI tapi dengan mendirikan partai kelompok dan sebagainya," imbuhnya.
Baca Juga: Pernah Bertemu Jokowi, Kuasa Hukum Sebut BIN Kecolongan Jika Farid Okbah Terbukti Teroris
Berita Terkait
-
Pernah Bertemu Jokowi, Kuasa Hukum Sebut BIN Kecolongan Jika Farid Okbah Terbukti Teroris
-
Jamaah Islamiyah Disebut Sudah Menyebar ke Seluruh Lini Masyarakat
-
Ustaz Farid Sempat Bertemu Jokowi di Istana, BIN Disebut Kecolongan jika Terbukti Teroris
-
Tak Ada Kabar Usai Ditangkap Densus 88, Keluarga Ahmad Zain-Ustaz Farid Akan Temui Kapolri
-
Dua Sumber Pendanaan Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?