Suara.com - Selandia Baru akhirnya akan membuka perbatasan untuk para pelancong yang sudah disuntik vaksin Covid-19 secara penuh, setelah ditutup sejak Maret tahun lalu.
Menyadur Sky News, para pelancong yang sudah divaksin penuh akhirnya dapat memasuki Selandia Baru mulai 30 April 2022.
Sementara itu, warga Selandia Baru yang sudah divaksin penuh dan pemegang visa tinggal di Australia, dapat memasuki negara itu mulai 16 Januari.
Penduduk yang sudah divaksin penuh dan pemegang visa dari sebagian besar negara lain di luar Australia akan diizinkan masuk mulai 13 Februari.
Para pelancong masih harus melakukan karantina di rumah selama seminggu, namun tidak lagi harus melewati fasilitas isolasi yang dikelola oleh negara.
Pembukaan kembali secara bertahap ini akan mengakhiri pembatasan wilayah paling ketat dan paling lama di dunia sejak pandemi Covid-19 menyerang.
"Pendekatan bertahap untuk terhubung kembali dengan dunia adalah pendekatan teraman untuk memastikan risiko dikelola dengan hati-hati," jelas Menteri Penanggulangan Covid Chris Hipkins.
"Ini mengurangi potensi dampak pada komunitas yang rentan dan sistem kesehatan Selandia Baru," sambungnya.
Di bawah aturan baru tersebut, para pelancong harus menunjukkan bukti hasil negatif tes Covi-19 sebelum berangkat, bukti vaksinasi, dan akan dites virus corona saat datang.
Baca Juga: Info Vaksin Surabaya 25 November 2021, Rata-rata ada di Puskesmas Mulai Pukul 08.00 WIB
Sejak pengumuman tersebut disampaikan, langsung mendapat sambutan dari banyak warga Selandia Baru yang rindu kampung halamannya.
Matt Hipkins, seorang warga Selandia Baru di Hong Kong dan anggota kelompok advokasi Grounded Kiwis, mengatakan dia terharu mendengar pengumuman tersebut.
"Terpisah dari keluarga, tanpa akhir yang jelas, pengumuman ini membuat saya menangis," katanya, dikutip dari The Guardian.
"Saya belum siap untuk pelepasan emosional, stres yang telah dibangun selama setahun terakhir. Saya tidak terbiasa menjadi terlalu emosional tetapi ini mengejutkan saya karena diizinkan kembali ke rumah dan keluarga saya," jelasnya.
Mrid Narayan, seorang warga Auckland yang tinggal di Hong Kong, mengatakan bahwa dia merasa lega, namun ada sedikit pengkhianatan.
"Sebagai orang Selandia Baru di luar negeri yang bangga, saya tidak pernah berpikir saya akan diundi untuk memenangkan 'hak istimewa'… untuk kembali ke rumah saya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta