Suara.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto meminta Kementerian Negara (Kemenag) tak main-main dalam mengirim jemaah umrah ke Arab Saudi. Menurutnya, jemaah umrah merupakan duta bangsa sehingga harus orang-orang yang benar-benar siap yang diberangkatkan.
Yandri mengatakan, meski pemerintah Arab Saudi secara resmi sudah membuka pintu bagi jemaah Indonesia berangkat jalankan ibadah umrah, seleksi harus dilakukan oleh Kemenag.
"Mohon kiranya untuk benar-benar dipastikan bahwa jemaah umrah yang akan berangkat merupakan orang-orang yang siap, karena bukan hanya sekedar mereka calon jemaah umrah, tetapi mereka sebagai duta bangsa karena dipundak mereka ada kehormatan bangsa Indonesia," kata Yandri dalam rapat kerja bersama Kemenag di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Menurut Yandri, Indonesia sendiri harus memegang kepercayaan yang sudah diberikan oleh kerajaan Arab. Untuk itu, pemerintah diminta tak lalai.
"Karena sekali kita lalai, sekali kita bermasalah, maka kemungkinan untuk di-ban atau ditutup kembali, itu kemungkinan besar akan terjadi kembali seperti di akhir November di akhir tahun 2020 ketika banyak calon jemaah umrah kita terpapar covid-19," ungkapnya.
Untuk itu, kata Yandri, harus ada pengetatan seleksi bagi para jemaah yang akan berangkat melaksanakan umrah. Hal itu harus menjadi tolok ukur tersendiri.
"Oleh karena itu kami berharap, pengetatan atau disiplin para calon jemaah umroh menjadi tolak ukur kita untuk memberangkatkan mereka ke tanah suci. Karena sekali lagi, bukan hanya sekedar calon jemaah umroh biasa tapi mereka duta-duta bangsa kita yang akan memikul di tanah Saudi," tandasnya.
Pintu Umrah Dibuka
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, diketahui telah berhasil melobi pemerintah Arab Saudi untuk membuka pintu gerbang negaranya bagi warga negara Indonesia yang hendak menjalankan umrah.
Baca Juga: Menag: Jemaah Sudah Divaksin Yang Diakui Pemerintah Saudi Langsung Umrah Tanpa Karantina
Mengutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Pemerintah Arab Saudi melalui keputusan General Authority of Civil Aviation (GACA) pada tanggal 25 November 2021 telah mengizinkan penerbangan dari Indonesia untuk mendarat langsung di negaranya terhtung mulai 1 Desember 2021.
Menag Yaqut menyebut, dengan adanya kebijakan baru itu penumpang dari Indonesia bisa langsung memasuki Arab Saudi tanpa harus transit di negara ketiga untuk menjalani karantina.
"Alhamdulillah, mulai pukul satu dini hari, pada Rabu 1 Desember 2021, warga Indonesia sudah diperbolehkan masuk ke Arab Saudi tanpa perlu melalui negara ketiga selama 14 hari," ujar Menag Yaqut, Minggu (28/11/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu lantas memerinci nama beberapa negara selain Indonesia yang warganya juga sudah diizinkan memasuki Arab Saudi, yaitu Pakistan, Brazil, India, Vietnam, dan Mesir.
Tak hanya itu, Gus Yaqut juga menyampaikan kabar baik lainnya bahwa WNI yang hendak memasuki Arab Saudi tidak harus menerima vaksin dosis ketiga atau booster.
Meskipun begitu, WNI yang sudah menerima vaksin dosis lengkap tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan menjalani karantina institusional selama lima hari.
Berita Terkait
-
Menag: Jemaah Sudah Divaksin Yang Diakui Pemerintah Saudi Langsung Umrah Tanpa Karantina
-
Saudi Buka Lagi Umrah, Menag: 18.752 Jemaah Sudah Pegang Visa Siap Diberangkatkan
-
Arab Saudi Buka Lagi Umrah Buat Indonesia, DPR Desak Kemenag Kaji Ulang Soal Ongkos
-
Siram Istri Pakai Air Keras Hingga Tewas, Tersangka WNA Arab Saudi Diduga Psikopat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini