Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah tidak mau terlihat rendah di depan warga negara asing. Dengan mengantongi data, Luhut meyakini kalau Indonesia sudah tidak bisa dianggap remeh oleh negara lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bersama sejumlah gubernur, Rabu (1/12/2021).
"Saya tidak pernah terlalu merendah-merendah kepada orang bule-bule itu. Karena setelah saya lihat bicara kita terlalu basa-basi. Kita dianggap lenjeh aja sama dia," kata Luhut seperti yang dikutip melalui YouTube Kemenko Marves, Rabu.
Ketimbang merendah, Luhut malah memilih untuk berbicara sevcara offensive. Itu dilakukannya karena mengetahui kalau Indonesia juga memiliki kemampuan.
"Saya katakan 'Hey, Indonesia is a great country, we not begging to you'. Kami punya semua ini, lihat ekspor kami, lihat angka ini, semua saya tunjukan data, berbasis data," ujarnya.
Kemajuan Indonesia juga disebutkannya sudah dirasakan oleh negara tetangga. Sehingga menurutnya, Indonesia bisa lebih maju kalau memang ada kemauan.
Di tengah pandemi Covid-19 saja, Luhut mengungkap Indonesia bisa melakukan ekspor besi dan baja. Menurut data, nilai ekspor besi dan baja terutama stainless steel mencapai USD 8,79 miliar sejak Januari hingga Juni 2021.
"So we have to play our strategic rule, enggak bisa enggak. Bodoh banget kita kalau tidak, negara kita begini kaya."
Baca Juga: Luhut Bilang Tak Perlu Panik soal Varian Omicron, Fadli Zon Singgung Karantina
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?