Suara.com - Setiap tanggal 1 Desember, bendera Bintang Kejora yang melambangkan kemerdekaan Papua Barat selalu berkibar di kota-kota seluruh Australia.
Tak hanya itu, bendera Bintang Kejora juga dikibarkan di sejumlah negara, termasuk di Prancis.
Menyadur SBS News Senin (1/12/2021), sekelompok imigran dan pengungsi dari Papua Barat dan para pendukungnya selalu mengibarkan bendera Bintang Kejora setiap tanggal 1 Desember.
Pada 2021, adalah tahun ke-60 tahun pengibaran bendera Bintang Kejora yang dimulai pada tahun 1961, saat mempersiapkan kemerdekaan Papua Barat.
Salah satunya di Canbera, tempat Ronny Kareni, Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat perwakilan Australia.
"Ini membawa air mata kebahagiaan bagi saya karena banyak orang Papua yang hidup, mereka yang telah mendahului saya, telah menumpahkan darah atau menghabiskan waktu di penjara, atau meninggal hanya karena mengibarkan bendera Bintang Kejora," jelas Kareni.
Asia Pacific Report melaporkan, bendera Bintang Kejora juga dikibarkan di Auckland, Aotearoa Selandia Baru, hingga di Paris Prancis.
Bahkan Gerakan Perdamaian Aotearoa dan Youngsolwara Pneke mengadakan upacara secara virtual untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora.
"Dan dalam upaya berkelanjutan untuk mendapatkan kemerdekaan dan penentuan nasib sendiri. Jadi ya, ini adalah hari besar. Dan saya pikir bagi kami yang tinggal di Aotearoa, kami memiliki kesempatan dan hak istimewa untuk dapat mengibarkan bendera tanpa dihukum, saya melihatnya sebagai tanggung jawab untuk menjadi bagian dari itu," jelas dosen Studi Pasifik di Universitas Victoria, Dr Emalani Case kepada NRZ.
Baca Juga: Aksi Memperingati 60 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat
Dia mengatakan penting juga untuk merenungkan peran yang dimainkan negara lain dalam sejarah modern Papua Barat yang bermasalah sejak tahun 1960-an.
Kareni juga mengungkapkan kepada SBS News, bahwa memperingati ulang tahun ke-60 Papua Barat merupakan sebuah harapan dan juga semangat.
"Semangat yang berkelanjutan dalam memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri dan Papua Barat bebas dari pendudukan brutal Indonesia," sambungnya.
Tindakan tersebut sudah mendapat kritik dan kecaman dari para diplomat Indonesia, termasuk dua tahun lalu ketika bendera Bintang Kejora dikibarkan di Balai Kota Leichhardt Sydney.
Para diplomat Indonesia mengecam aksi tersebut karena khawatir dapat disalahartikan sebagai dukungan dari Pemerintah Australia untuk gerakan separatis.
Tidak ada tanggapan atas pertanyaan tentang peringatan 60 tahun bendera yang diterima SBS News dari KBRI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri