Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali menjadi sorotan publik karena sebuah pernyataan yang ia sampaikan mengenai cara ia berdoa.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jenderal Dudung menjelaskan bagaimana ia berdoa. Ia juga menyebut bahwa Tuhan bukanlah orang Arab.
"Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," ucap Dudung saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier di Podcast YouTubenya dikutip Suara.com, Kamis (2/12/21).
Menanggapi pernyataan itu, beberapa tokoh menyampaikan kritik terhadap Jenderal Dudung di media sosial. Salah satunya ialah Imam Shamsi Ali yang merupakan Imam di Islamic Center of New York dan Direktur Jamaica Muslim Center.
Lewat cuitannya, Shamsi menyebut berdoa pakai bahasa apa saja tidak jadi masalah. Hal yang menjadi sorotan ialah sikap Jenderal Dudung yang mengaitkan Tuhan dengan etnis atau bangsa tertentu (Arab).
"Bapak Jenderal, berdoa pakai bahasa apa saja tidak masalah. Tapi tidak perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa," cuit Shamsi dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip Suara.com, Kamis (2/12/2021).
Lebih lanjut Shamsi menuliskan koreksi atas ucapan Jenderal Dudung. Ia menyebut bahwa Tuhan bukan orang sehingga tak bisa dibatasi dengan kebangsaan, etnis, maupun ras.
"Statement Jenderal Keliru: 1) Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang maka 2) Tuhan tidak dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras," tambah Shamsi dalam cuitannya.
"Baiknya tuntaskan KKB di Papua," pungkasnya.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Harap Massa Reuni 212 Tak Gelar Aksi
Selain itu, ada juga kritik dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Pasuruan, Jawa Timur, Habib Abubakar Assegaf.
"Tuhan kita bukan orang pak, dan berdoa bisa pakai bahasa apa saja," katanya lewat akun Twitternya.
Habib Abubakar kemudian mengingatkan bahwa pernyataan Jenderal Dudung itu bisa memantik kegaduhan publik. Dia juga meminta Jenderal Dudung untuk menghentikan segala tindakan yang dinilai kontraproduktif dengan tugasnya di TNI.
"Akan lebih baik jika bapak fokus pada tupoksi bapak. Tidak perlu mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bikin gaduh publik. Sudahi saja hal-hal yang kontroversi apalagi yang kontraproduktif dengan tugas TNI," cuit Habib Abubakar.
Berita Terkait
-
Turun Tangan Pantau Reuni 212! KSAD Dudung Abdurachman: Prajurit TNI Siap Antisipasi
-
Antisipasi Massa Reuni 212, Ini yang Dilakukan KSAD Dudung Abdurachman
-
6 Manfaat Rehat Sejanak dari Media Sosial, Membuat Hati Menjadi Tenang!
-
Apa yang Ditakutkan Kalau Aksi Reuni 212 Tetap Diselenggarakan?
-
KSAD Jenderal Dudung Harap Massa Reuni 212 Tak Gelar Aksi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri