Suara.com - Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memandang, belum ada satupun tokoh yang memiliki elektabilitas di atas 30 persen.
Padahal tokoh-tokoh itu yang kerap disebut sebagai kandidat atau calon potensial menjadi capres untuk Pemilu 2024.
Menurut Jazilul, tidak adanya tokoh yang memiliki elektabilitas di atas 30 persen menunjukkan tidak adanya kandidat capres yang dominan. Berbeda halnya saat Jokowi yang diketahui mendominasi saat kembali mengikuti Pemilu 2019 sebagai petahana.
Hal itu pula yang menjadi alasan PKB hingga kini memilih terus memperjuangkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar sebagai capres pada Pemilu 2024.
"Kalau ada yang bertanya siapa yang akan dicalonkan PKB, jawabannya satu Gus Muhaimin," kata Jazilul dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
PKB sendiri membuka peluang terhadap nama-nama potensial lainnya. Hanya saja PKB menerima mereka untuk diduetkan sebagai wakil Muhaimin.
"Kalau ada calon lain yang ingin diduetkan, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Ridwan Kamil, ya oke saja. Tapi Gus Muhaimin capresnya,” kata Jazilul.
Bagi PKB, ketua umum mereka itu terbukti sukses. Bukan hanya dalam memimpin partai, namun juga melihat rekam jejak Muhaimin sebagai pimpinan DPR, MPR.
"Dulu siapa yang menyangka Gus Dur bisa jadi presiden. Semua pengamatan salah. Kiai Ma’ruf Amin juga tidak terekam survei, tapi berhasil jadi wapres. Gus Muhaimin meski saat ini tak banyak terekam dalam survei, kita terus bangun momentum dan bergerak. Kita sekarang punya 58 kursi di DPR, masak kita gak yakin. Keyakinan itu penting,” kata Jazilul.
Baca Juga: Disebut Akan 'Kehabisan Baterai' untuk Pilpres 2024, Begini Respons Ganjar Pranowo
PKB optimis terus mendukung Muhaimin sebagai capres. Apalagi menurut Jazilul peluang itu semakin terbuka dengan ketidakhadiran petahana pada Pemilu 2024. Sehingga keberadaan Muhaimin dapat disejajarkan dengan kandidat lainnya.
"Tidak ada capres petahana sehingga semua tokoh yang maju memiliki peluang yang sama. Kita bisa dibandingkan Gus Muhaimin dengan tokoh-tokoh lain yang muncul, baik dari track record perjuangan maupun pengalamannya,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Disebut Akan 'Kehabisan Baterai' untuk Pilpres 2024, Begini Respons Ganjar Pranowo
-
Jika Maju Pilpres 2024, Anies Baswedan Dinilai akan Terganjal Aksi 212
-
Survei: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Tertinggi Jelang Pilpres 2024, Anies Mengekor
-
Alasan Relawan Indonesia Moeda Dukung Erick Thohir Maju Pilpres 2024
-
Prediksi Pengamat, Pasangan Pilpres 2024: Prabowo-Puan VS Anies-AHY
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan