Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong percepatan vaksinasi global untuk dapat memenuhi target WHO. Percepatan vaksinasi global tersebut kata Retno juga untuk mengantisipasi varian Omicron.
Hal ini dikatakan Retno saat memimpin pertemuan virtual COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) ke-7 bersama Menkes Ethiopia, Lia Tadesse, dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Harjit Sajjan yang membahas percepatan vaksinasi global dan antisipasi Omicron, pada Senin (6/12/2021)
"Kita hanya memiliki kurang dari empat minggu hingga akhir tahun, dan saat ini kita menghadapi varian baru Omicron," ujar Retno dalam keterangannya, Selasa (7/12/2021).
Retno juga menekankan pentingnya percepatan vaksinasi untuk mewujudkan kesetaraan vaksin.
"Hal ini mengingatkan kita tentang bahayanya menunda kesetaraan vaksin, dan pentingnya peningkatan upaya untuk segera mewujudkan kesetaraan vaksin bagi semua," tutur Retno
Dalam pertemuan terakhir COVAX AMC EG di tahun 2021, Retno memimpin 2 sesi pertemuan yang membahas perkembangan varian Omicron, dan capaian serta tantangan yang dihadapi COVAX dalam satu tahun terakhir.
Terkait perkembangan Omicron, perwakilan dari WHO kata Retno menyampaikan bahwa varian baru ini dilaporkan telah terdeteksi di 45 negara.
Meski sebagian besar kasus berasal dari mereka yang kembali dari perjalanan, terdapat beberapa negara juga yang
mengalami transmisi lokal dan mulai terbentuknya cluster lokal.
Hingga saat ini WHO belum menerima laporan tentang adanya kasus kematian akibat varian Omicron.
Baca Juga: Prof Ari Ajak Instansi Pendidikan Lakukan Riset Bantu Lacak Varian Corona Terbaru
Dari data yang ada saat ini masih belum bisa disimpulkan apakah varian Omicron lebih menular atau membawa dampak lebih parah dari varian Delta.
Sambil menunggu penelitian lebih lanjut terhadap varian baru ini, negara-negara diimbau untuk terus melakukan langkah antisipasi melalui protokol kesehatan ketat, peningkatan testing and tracing, dan percepatan vaksinasi.
Terkait capaian dan tantangan yang dihadapi COVAX, Sekretariat COVAX telah
menyampaikan berbagai perkembangan terkait penggalangan dana, distribusi vaksin, dan peningkatan kapasitas penyerapan vaksin di berbagai negara. COVAX saat ini telah menghimpun dana sebesar USD 10,9 miliar, melebihi target semula, yaitu USD 9,3 miliar.
Adapun mengenai distribusi vaksin, dari total target 950 juta dosis untuk tahun 2021, COVAX telah mendistribusikan 611 juta dosis vaksin Covid-19 ke 144 negara. Kondisi ini diperkirakan akan membaik di tahun 2022, dengan lebih tersedianya supplai vaksin.
Untuk diketahui, hingga 6 Desember 2021, Indonesia telah menerima 45.224.550 dosis vaksin dari COVAX Facility.
COVAX AMC EG merupakan forum komunikasi antara COVAX dan 92 negara AMC untuk membahas upaya memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin COVID-19. Melalui skema ini, negara AMC dapat memperoleh vaksin sebanyak hingga 20% populasinya.
Berita Terkait
-
Prof Ari Ajak Instansi Pendidikan Lakukan Riset Bantu Lacak Varian Corona Terbaru
-
Varian Omicron Masih Menakutkan, Saham-saham Asia Naik Tipis
-
Munculnya Varian Omicron Bikin Dinas Kunjungan DPR ke Luar Negeri Batal
-
Varian Omicron Terdeteksi di Malaysia dan Singapura, Bagaimana Indonesia?
-
Ahli: Sebagian Besar Pasien Varian Omicron Berusia 40 Tahun ke Bawah
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi PT Telkom Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Advokat Senior Sorot Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Nadiem Makarim: Banyak Kejanggalan