Suara.com - Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan monolog budaya, peluncuran buku moderasi beragama 3 bahasa (Inggris, Mandarin, Arab) yang dirangkai dengan International Seminar & Expose on Religious Harmony dengan tema “Diplomasi Moderasi Bergama Untuk Perdamaian Dunia: Peran Strategis Indonesia dalam Mempromosikan Moderasi Beragama di Tingkat Global” di Swiss BelHotel Rainforest Kuta Bali pada tanggal 7-11 Desember 2021.
Acara dibuka Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Achmad Gunaryo dengan dihadiri sejumlah duta besar negara seperti Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket, Duta Besar Amerika Serikat diwakili Greg Bauer, Duta Besar Tiongkok, Duta Besar Mesir, Perwakilan Konjen Negara-negara Sahabat, Perwakilan Majelis-majelis Agama, Ormas Keagamaan, Lembaga Keagamaan di Provinsi Bali, Para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
Dalam acara monolog budaya, Eny Retno Yaqut selaku Penasehat Darma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI menyampaikan orasinya dengan menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, moderasi beragama harus dimulai dari diri kita sendiri karena persoalan apapun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bermula dari diri sendiri. Cinta, kasih sayang dan penghormatan menghargai perbedaan merupakan kunci Moderasi beragama.
“Hidup dalam keragaman perlu adanya penghormatan yang bisa diekspresikan secara proporsional, tidak boleh terjebak prasangka dalam memandang perbedaan, tidak boleh kita memandang seseorang dari latar belakangnya, warna kulitnya atau suku, bangsa dan agamanya. Kita perlu memandang seseorang sesuai dengan kapasitasnya dan kita perlu selalu mengedepankan rahmah (cinta kasih) dan nilai-nilai itu hendaknya bisa kita tanamkan pada keluarga kita, anak-anak kita. Dengan cara tersebut maka kedamaian, kenyamanan akan dapat terwujud dalam kehidupan kita,” jelas Eny Retno.
Eny Retno Yaqut yang merupakan istri Menteri Agama mengingatkan, untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain dan perlunya saling meghargai sesama anak bangsa.
“Jangan suka menyalahkan orang lain seberapa bedanya kita, sejatinya kita disatukan sebagai sesama manusia dan percayalah bahwa sesungguhnya kebaikan itu seperti virus, yang apabila kita lakukan maka akan bisa menyebar dan menular pada orang lain agar bisa melakukan kebaikan. Kita boleh berbeda, tetapi kita tetap perlu menghormati setiap hal yg berbeda,” tambah Eny Retno.
Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket, mengapresiasi terbitnya buku Moderasi Beragama 3 bahasa ini khususnya bahasa Inggris agar bisa ikut menyuarakan perdamaian di dunia. Kedubes Tiongkok juga mengapresiasi Moderasi Agama 3 Bahasa ini khususnya yang berbahasa Tiongkok agar bisa dipahami oleh masyakat terkait nilai-nilai kearifan yang ada di Indonesia. Apreasiasi serupa juga datang dari Duta Besar Amerika Serikat (AS) diwakili Greg Bauer.
“kami sudah menunggu lama hadirnya terjemahan buku Moderasi Beragama yang berbahasa Inggris. Sebenarnya pihak Kedubes AS sudah mengetahui keberadaan buku ini setahun sebelumnya dan menunggu bukunya hadir dalam bahasa Inggris agar bisa disebarkan lebih luas lagi,” ujar Greg Bauer.
Para Kedubes berharap dalam setiap event internasional buku Moderasi Beragama 3 bahasa ini hadir dan menjadi salah satu alat untuk spirit perdamaian yang bisa disuarakan di tingkat global.
Baca Juga: Duta Besar Amerika, Jepang dan Tiongkok Apresiasi Buku Moderasi Beragama
Berita Terkait
-
Jangan Malu Dijuluki Nerd atau Kutu Buku, Kamu Harus Bangga!
-
Presiden Jokowi Serahkan DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKDD, Ini Enam Fokusnya
-
Tom Liwafa Lelang Buku, Uangnya Diserahkan ke Anak Vanessa Angel
-
Viral Pria di Bekasi Tempelkan Kelamin ke Buku Doa, Berakhir Dibekuk Polisi
-
Aktor Risdo Matondang Putuskan Masuk Islam, Berawal Baca Buku soal Yesus
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?