Suara.com - Pengamat terorisme, Amir Mahmud menilai kalau keberhasilan Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2021 lalu bukanlah menjadi simbol kemenangan bagi umat Islam. Menurutnya, kemenangan Taliban itu mewakili kemenangan kelompok brutal.
Taliban pernah menguasai hampir 90 persen wilayah Afghanistan pada 1998. Namun kelompok tersebut akhirnya tumbang oleh Amerika Serikat pada 2001. Sejak 2001 itu, kata Amir, Taliban kerap menggunakan kekerasan.
"Dia itu pernah berhasil masa lima tahun pada saat itu, kemudian dia hancur lagi kemudian sekarang 20 tahun itu bergeriliya dengan kekerasan, faktanya sudah ada," kata Amir dalam diskusi bertajuk Ekses Kelompok Taliban terhadap Perkembangan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme di Indonesia yang disiarkan oleh YouTube Humas Sil dan SKSG UI, Senin (13/12/2021).
Menurutnya, Taliban bergerak menjadi kelompok yang sadis. Hal tersebut dibuktikan ketika Taliban membunuh penyanyi folk Afghanistan Fawad Andarabi pasca kelompok itu melarang adanya musik.
Karena itu, Amir menganggap kalau kemenangan Taliban bukanlah kemenangan bagi umat Islam, melainkan untuk kelompok brutal.
"Karena ini dianggap sebagai kemenangan umat Islam, mereka menganggap Taliban sebagai kemenangan umat Islam, bagi saya itu bukan, (itu) kemenangan kelompok brutal yang di mana Taliban di dalamnya," ujarnya.
Hal tersebut juga dikhawatirkan Amir karena selama ini Taliban kerap menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok radikal termasuk di Indonesia. Amir khawatir apabila kemenangan Taliban yang mampu menguasai Afghanistan kembali malah menyulut kelompok-kelompok teroris di Indonesia.
"Jadi Taliban ini yang hari ini menjadi pemberitaan besar di media internasional, ini telah membawa inspirasi kepada kelompok-kelompok yang berpotensi radikal atau yang sudah berpaham radikal."
Baca Juga: Taliban Berkuasa Berpotensi Bangkitkan Semangat Kelompok Radikal Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu
-
Erick Thohir Bongkar Anggaran Kemenpora 'Seret': Cuma Bisa Kirim 120 Atlet ke SEA Games?