Suara.com - Cerita CEO yang melakukan pelecehan seksual kepada salah sati kandidatnya menjadi viral. Kisah ini juga mengungkap modus rekrutmen yang digunakan CEO itu untuk melakukan pelecehan seksual.
Kasus ini dibagikan oleh akun Twitter @hrdbacot dan mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cerita itu telah mendapatkan 6.000 retweet dan 14 ribu tanda suka.
"Trigger Warning: Sexual Harrassment. Cerita ini bakalan bikin emosi dan jijik dng kelakuan pelaku pelecehan ini," tulis akun ini sebagai keterangan TikTok seperti dikutip Suara.com, Kamis (16/12/2021).
"Malem ini kita akan lanjutan cerita CEO yg ngelecehin salah satu kandidatnya. Oiya. Cerita ini sudah setuju utk d share sendernya kemarin ya," sambungnya.
Alasan korban mengungkap kasus ini agar masyarakat bisa lebih waspada terhadap modus rekrutmen. Pasalnya, modus rekrutmen selain bisa digunakan untuk penipuan, juga bisa digunakan untuk pelecehan.
Akun ini membagikan tangkapan layar berupa curhatan seorang cewek yang menjadi korban. Ia mengakui sedang mencari pekerjaan setelah tidak bekerja sebagai pramugari lagi.
Cewek ini kemudian dihubungi oleh seorang CEO dari perusahaan startup. CEO ini menawarkan dirinya untuk menjadi asisten pribadinya atau personal assistant (PA).
"Jadi gini, beberapa bulan lalu gue dikontak lewat DM Linkedin sama salah satu CEO startup. Dia minta gue buat jadi PA-nya dia. Pertama background gue sebelumnya adalah pramugari ya min, jadi gue mikir sebenernya gak nyambung dan gue sempet mikir apa dia serius," curhat cewek ini.
Karena ragu, cewek ini melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan itu. Ternyata, pria yang menghubunginya itu memang CEO perusahaan tersebut.
Baca Juga: Trauma Anak Buah Korban Pelecehan Seksual Si Bos di Kantor
"Gue research dulu, perusahaan ini bagaimana sih, bener gak sih CEO-nya. Gue takut kalau penipuan. Setelah gue cari-cari, ternyata emang bener kok ini perusahaannya dan CEO-nya bener dia."
"Dan ditambah sebenernya gue awan juga perkara Linkedin ya min. Karena gue mikir Linkedin ini aplikasi resmi menurut gue, gak ada yang salah dari aplikasi ini."
Cewek ini lantas menghubungi kembali CEO tersebut. Setelah tersambung, ia mulai memperkenalkan diri dengan sopan jika ingin melamar pekerjaan.
Sang CEO pun meminta CV, nama sosial media sampai 5 foto terakhirnya. Ia juga menawarkan gaji sekitar Rp 7-12 juta. Korban sendiri tidak curiga karena menilai syarat itu mungkin normal bagi asisten pribadi.
"Awal gue chat, gue perkenalkan dengan sopan selayaknya orang mau apply kerjaan. Terus dia bales dengan suruh gue kirim CV, nama sosial media, sama 5 foto terakhir."
"Ini gue gak ada curiga sama sekali. Karena mungkin PA harus menarik kali ya. Gue mikir gitu. Pertama-tama gaji yang ditawarin Rp7-12 juta. Dan ternyata gue baru tahu gaji PA seharusnya nggak segitu."
Berita Terkait
-
Trauma Anak Buah Korban Pelecehan Seksual Si Bos di Kantor
-
Terungkap, Penyebab Pajero Sport Hilang Kendali Tabrak Tukang Becak hingga Tewas
-
Kelompok Ibu-ibu Nekat Terjang Hujan Demi Lakukan Ini, Warganet: The Power Of Emak-Emak
-
Punggung Bekas Kerokan, Artis-Artis ini Tetap Pede Bergaya Ikuti Fashion Show
-
Viral Beli Sushi di Restoran, Pelanggan Kecewa Ternyata Sushi Sudah Basi dan Bau
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra