Suara.com - Seorang wakil kepala sekolah dan pasangannya dipenjara karena melakukan pelecehan seksual pada anak dan merekam aksinya sambil tertawa.
Menyadur The Guardian Kamis (23/12/2021), Julie Morris, guru dan kepala pengamanan di SD di Wigan, dijatuhi hukuman 13 tahun dan empat bulan penjara setelah mengakui 18 pelecehan seksual anak, termasuk dua tuduhan pemerkosaan.
Wanita 44 tahun dan pasangannya, David Morris, 52, merekam diri mereka saat melecehkan korban yang berusia di bawah 13 tahun, dalam serangkaian video.
Pengadilan Liverpool mendengar video yang menunjukkan Julie Morris tertawa cekikikan saat pelecehan itu terjadi.
Pada hari Rabu dia juga mengakui tiga tuduhan mengambil gambar tidak senonoh seorang anak, satu terlibat dalam komunikasi seksual dengan seorang anak, dan satu memiliki gambar tidak senonoh seorang anak.
"Terkadang Anda melihat kasus-kasus yang keadaannya hampir tidak dapat dipercaya. Ini merupakan salah satu dari kasus-kasus itu."
"Ini menunjukkan bahwa kebejatan manusia benar-benar tidak mengenal kedalaman," ujar Hakim Andrew Menary yang menangani kasus itu.
David Morris dijatuhi hukuman 16 tahun untuk 34 pelanggaran, termasuk tujuh tuduhan pemerkosaan anak di bawah 13 tahun, aktivitas seksual dengan seorang anak, terlibat dalam aktivitas seksual di hadapan seorang anak, komunikasi seksual dengan seorang anak dan mengambil, memiliki, dan mendistribusikan tindakan tidak senonoh.
Pasangan itu juga diberi perintah pencegahan bahaya seksual yang tidak terbatas dan akan menandatangani daftar pelanggar seks seumur hidup.
Baca Juga: Pemerkosaan-Pelecehan Seksual Marak di Aceh, Emak-emak Demo Kantor DPRA
Pelanggaran tersebut tidak terkait dengan pekerjaan Julie Morris di sekolah dasar St George's Central C of E di Tyldesley, meskipun polisi menemukan bahwa dia telah mengirim foto anak-anak di sekolahnya ke David Morris.
"Foto-foto ini tidak senonoh, atau bersifat kriminal, dan tidak ada bukti bahwa anak-anak itu dilukai," kata polisi Merseyside.
John Wyn Williams, jaksa penuntut, mengatakan pasangan itu bertemu di aplikasi kencan Plenty of Fish pada tahun 2016 setelah keduanya berpisah dari pasangan mereka dan hubungan itu "dengan cepat menjadi sangat seksual".
"Komunikasi di antara mereka menjadi gamblang dan bejat, yang menyebabkan beberapa fantasi seksual mereka menjadi kenyataan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!