Suara.com - Penangkapan selebriti Cassandra Angelie dalam kasus prostitusi di sebuah hotel di Jakarta Pusat menjadi penutup tahun 2021.
Penangkapan publik figur dalam kasus prostitusi tidak mengejutkan bagi Guru Besar Psikologi Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Achmad Mubarok.
Prostitusi, kata dia, sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja, kasus yang terjadi pada masa lalu tidak seramai seperti sekarang yang begitu banyak terpublikasi.
"Peristiwa perilaku menyimpang selalu ada sepanjang zaman. Dulu tidak banyak jadi berita, kalau sekarang kan segala sesuatu bisa dimunculkan orang lewat berbagai media," kata Achmad Mubarok kepada Suara.com, Senin (3/1/2022).
Dia menyebutkan salah satu contoh kasus yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Bandung. Belasan santri perempuan diduga menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan pemimpin pondok pesantren.
Korban umumnya berumur 13-16 tahun. Sejumlah korban melahirkan anak, bahkan salah satu di antaranya melahirkan dua kali.
"Kasus yang di Bandung, ternyata terjadi sejak 2016. Kenapa baru muncul sekarang," kata dia.
Jumlah kasus prostitusi dulu dan sekarang, menurut perkiraan Achmad Mubarok, persentasenya sama.
Di dunia Barat, menurut Achmad Mubarok, kasus prostitusi seperti yang terjadi di Indonesia sekarang, sudah menjadi hal yang biasa. "Sudah tidak ada yang aneh.
Baca Juga: Artis Lain Masuk Jaringan Prostitusi Mucikari Cassandra Angelie, Berasal dari Jakarta
Menurut dia dunia keberadaan bisnis prostitusi akan hilang setelah terjadi perubahan zaman.
"Sekarang orang lagi senang-senangnya, nanti kemuakan akan merata."
Sosiolog Musni Umar mengatakan sosok selebriti yang berpenampilan menarik dalam dunia prostitusi sangat menarik bagi lelaki hidung belang kalangan menengah ke atas.
Terutama dengan adanya peran muncikari akan semakin memudahkan lelaki hidung belang berhubungan dengan artis dan mencoba-coba.
“Bagi kalangan menengah ke atas itu, uang Rp25 juta, Rp50 juta, Rp100 juta tidak ada apa-apanya karena income mereka juga luar biasa kan,” kata Musni Umar kepada Suara.com.
Apalagi pada zaman pandemi corona seperti sekarang, sebagian kalangan menengah ke atas semakin kaya raya.
Berita Terkait
-
HP Disalahgunakan untuk Prostitusi Online, Tiara Aurellie Tuntut Keadilan
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, 35 Bangunan Liar di Gang Royal Diratakan Satpol PP Jakbar
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Darurat Sampah Nasional Bukan Sekadar Masalah Infrastruktur, Tapi Krisis Perilaku Masyarakat
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional