Suara.com - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menyebut kapasitas Heru Budi Hartono untuk memimpin Jakarta patut diragukan.
Heru Budi Hartono dinilai tidak sebanding dengan kapasitas Anies Baswedan.
Tapi dari sisi administrasi, Heru Budi Hartono dinilai memenuhi syarat menjadi penjabat gubernur Jakarta
"Heru Budi Hartono juga sudah mengenal DKI Jakarta baik dilihat dari demografis, geografis, dan potensinya. Sebab, ia pernah menjabat wali kota Jakarta Utara serta kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta," ujar Jamiluddin, Sabtu (8/1/2022)
Sedangkan dari sisi prestasi, menurut Jamiluddin, kinerja Heru Budi Hartono tidak ada yang menonjol selama menjabat wWali kota Jakarta Utara dan kepala BKAD Jakarta.
Kepemimpinan Heru Budi Hartono juga dinilai biasa-biasa saja.
"Jadi, kalau Heru Budi Hartono menjadi penjabat gubernur Jakarta, pembangunan ibu kota negara dihawatirkan akan jalan di tempat. Bahkan ia dinilai tidak cukup mampu untuk mengendalikan warga Jakarta yang terkenal sangat kritis dan banyak maunya," tutur Jamiluddin.
Menurut Jamiluddin, penjabat gubernur Jakarta pengganti Anies Baswedan yang akan habis masa jabatannya pada Oktober 2022 sebaiknya diambil dari eselon 1 Kementerian Dalam Negeri.
"Mereka ini sudah familiar dan menguasai kebijakan publik, termasuk dalam administrasi pemerintahan," kata Jamiluddin.
Baca Juga: Gubernur Anies Punya Kucing Peliharaan Berkaki Tiga, Aktif Dan Punya Pendirian
Penjabat gubernur Jakarta sebaiknya memiliki kapasitas yang tidak jauh dengan Anies Baswedan.
"Eselon 1 yang ditunjuk sebaiknya paling mumpuni, sehingga tidak jauh berbeda dengan kapasitas Anies Baswedan. Sosok seperti ini diharapkan dapat melanjutkan kesinambungan pembangunan yang sudah dilakukan Anies Baswedan," katanya.
Berita Terkait
-
Momen Prabowo Sebut Nama Anies di Munas PKS, Ungkit Skor 11 dari 100: Dia yang Bantu Gue Menang!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Masa Depan PPP Suram? Pengamat: Di Mata Rakyat 'Mengurus Partai Saja Tidak Becus'
-
Muktamar X PPP Ricuh dan Saling Klaim Jadi Ketum, Pakar: Partai Tua Tapi Belum Dewasa
-
Ngaku Tak Dendam, Prabowo Blak-blakan: Anies yang Bantu Aku Menang karena Emak-emak Kasihan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
-
HUT TNI 5 Oktober, CFD Jakarta Tetap Digelar
-
Di Hadapan DPR, Kepala BGN Ungkap Terjadinya Kasus Keracunan MBG: Rata-rata karena...
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Gagah di Usia 80 Tahun: TNI Gelar Parade Akbar di Monas, Pamer Alutsista dan Pesta Rakyat Meriah
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam
-
Kontras Sebut Ada 4 Tuntutan Besar dalam Peringatan 1 Bulan Tewasnya Affan Kurniawan
-
Usai 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Plt Kepsek: untuk Sementara Kami Setop!
-
Ahli UGM Kritik MBG di Sidang MK: Kenapa Bukan Pendidikan Gratis untuk Seluruh Warga hingga Kuliah?
-
SPPG Dicap Biang Kerok Kasus Keracunan Massal MBG, BGN: Mereka Tak Patuhi SOP!