Suara.com - Fakta baru terungkap di balik kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat empat kilogram di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Terkuak bahwa sabu tersebut dikendalikan oleh seorang bandar yang berada di Malaysia.
Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Donny Alexander menyebut bandar tersebut merupakan seorang warga negara Indonesia alias WNI.
"Hasil pemeriksaan mereka ini juga dalam mengedarkan narkotika jenis sabu ada yang mengendalikan yaitu WNI di Malaysia. Ini masih dalam pengembangan," kata Donny di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/1/2022).
Sindikat ini, kata Donny, menggunakan modus kamuflase sabu yang dibungkus teh China. Mereka juga biasa bertransaksi di tempat keramaian untuk mengelabui anggota polisi.
"Tersangka melakukan transaksi di tempat keramaian masyarakat agar sulit mendeteksi penyerahan barang bukti," beber Donny.
Jajaran Ditresnarkoba Polda Metro Jaya sebelumnya menebak mati satu pengedar narkoba di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Sebelum tertembak mati, sempat terjadi kejar-kejaran antar anggota dan pengedar tersebut.
Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa ketika itu menyebut kedua pelaku masing-masing berinisial HS dan UA. Dalam peristiwa ini HS meninggal dunia saat hendak dilarikan ke rumah sakit.
"Dalam perjalanan ke rumah sakit, satu meninggal dunia. Satu lagi terluka tertembak di kaki," kata Mukti kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).
Baca Juga: Dua Pengedar Sabu Tabrak dan Gilas Kaki Emak-Emak Saat Dikejar Polisi di Pamulang
Peristiwa penembakan ini, kata Mukti, berawal ketika jajarannya tengah melakukan pengintaian terhadap kedua pengedar di kawasan Viktor, Tangerang Selatan. Mengetahui tengah diintai, keduanya lantas berupaya melarikan diri hingga menabrak dua pengemudi sepeda motor dan satu pengemudi mobil.
"Seorang ibu-ibu pemotor jatuh. Kakinya tergilas. Terus menabrak mobil, hancur bagian belakang. Terus motor satu lagi," tutur Mukti.
"Jadi satu mobil dua motor ditabrak sama dia (pelaku), akhirnya anggota melumpuhkan dengan menembak," imbuhnya.
Dalam perkara ini, lanjut Mukti, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa empat kilogram sabu. Narkotika tersebut diduga berasal dari China.
"Barang dari China, sabu-sabu. Ini masih kita dalami," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pengedar Sabu Modus Pipa Paralon Ditangkap di Kerobokan Bali
-
Dua Pengedar Sabu Tabrak dan Gilas Kaki Emak-Emak Saat Dikejar Polisi di Pamulang
-
Sempat Kejar-kejaran, Polisi Tembak Mati Pengedar 4 Kilogram Sabu di Pamulang
-
Kasus Unlawful Killing, Ahli Forensik: Kematian 4 Laskar FPI Akibat Luka Tembak
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat