Suara.com - Politisi senior Partai Golkar Erwin Ricardo Silalahi mendesak para elite Golkar untuk segera memutuskan pergantian ketua umum di partai berlambang beringin tersebut.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, hal itu disampaikan Erwin karena ia menilai Airalngga Hartarto sudah tidak pantas lagi menjabat sebagai Ketua Umum Golkar.
Alasanya, lanjut Erwin, selain isu perselingkuhannya dengan seorang perempuan bernama Rifa Handayani, kepemimpinan Airlangga juga sudah tidak memiliki kepercayaan publik khususnya di internal Golkar.
"Ibarat bangunan, Airalangga ini bangunan yang mangkrak, susah untuk direnovasi, satu satunya jalan ya dirobohkan," ujar Erwin kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).
Bahkan, Erwin juga tak habis pikir dengan elektabilitas Airlangga yang masih terus berkutat di angka nol koma sekian. Bahkan masih jauh di bawah kader Golkar selevel Dedi Mulyadi.
"Bayangkan saja, Dia sebagai Menteri, sebagai ketua umum, sudah tebar program dan baliho dimana-mana, tetap saja elektabilitasnya tidak naik. Bahkan kalah dengan Dedy Mulyadi. Kalau tetap dipertahankan, percayalah, Golkar bakal jeblok di 2024," imbuhnya.
Untuk mengganti posisi Airlangga menurut Erwin, DPP Golkar bisa saja menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), atau bisa juga dengan menggelar Pleno yang diperluas.
Karena, kata Erwin, kondisinya ini sama persis ketika Airlangga diangkat menjadi Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto. Terjadi kondisi mendesak saat itu.
"Saya pikir ini sama kondisinya juga mendesak, karena kader Golkar khususnya di daerah-daerah yang juga resah dengan kondisi Airlangga saat ini. Selain tak dipercaya publik, kasus perselingkuhannya dengan Rifa Handayani juga membuat gerah. Dengan diamnya Airlangga, ini menandakan bahwa kasusnya itu memang benar terjadi, dan ini tidak bisa dibiarkan, sangat merusak citra Golkar," tegasnya.
Baca Juga: Megawati Singgung Musyawarah dan Mufakat di Ranah Minang, Begini Reaksi Ketua LKAAM Sumbar
Sebelumnya, kader Partai Golkar Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden menjadi Presiden RI ketimbang ketua umumnya Airlangga Hartarto.
Hal ini berdasarkan temuan dari lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbarunya terkait dengan calon presiden (capres) 2024.
Tag
Berita Terkait
-
Baliho Ridwan Kamil Calon Presiden Mulai Bermunculan di Cianjur
-
Elektabilitas Airlangga Jeblok, Ketua Dewan Pakar Golkar Yakin Masih Ada Waktu untuk Perbaikan
-
Kunjungi Gunungkidul, Giring Lagi-lagi Soroti Soal Ketidakberesan Proyek Formula E
-
Minta Masyarakat Tahan Diri ke Luar Negeri, Airlangga: Jangan Kita Bawa Pulang Penyakit!
-
Megawati Singgung Musyawarah dan Mufakat di Ranah Minang, Begini Reaksi Ketua LKAAM Sumbar
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia