Suara.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy turut merasakan gempa bumi dengan magnitudo 6,7 pada Jumat (14/1/2022).
Muhadjir mengungkapkan sedikit kepanikannya saat gempa melanda DKI Jakarta dan sekitarnya.
Saat gempa bumi terjadi, Muhadjir mengaku tengah bersiap untuk menjalankan salat di kantornya di Jakarta Pusat.
Niatnya itu, urung dilaksanakan karena gempa yang berguncang cukup kuat.
"Sedang mau salat, terpaksa dibatalkan," kata Muhadjir kepada Suara.com, Jumat (14/1/2022).
Karena situasinya mendadak darurat, kepanikan pun tidak luput dirasakan oleh Muhadjir.
Bahkan, dirinya merasakan lamanya menggunakan sepatu padahal hanya membutuhkan waktu yang singkat.
"Pakai sepatu hanya satu menit terasa satu jam," ceritanya.
Mengikuti prosedur penyelamatan diri di dalam gedung, Muhadjir turun dari lantai delapan menggunakan tangga darurat.
Baca Juga: Akibat Gempa Banten, Rumah Rusak di Pandeglang Bertambah Menjadi 738 Unit
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @muhadjir_effendy pada Jumat, tampak Muhadjir turun bersama pegawai Kemenko PMK.
Kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, goyangan akibat gempa terasa sangat kencang di lantai delapan. Ia mengaku sempat pusing dibuatnya.
"Di lantai delapan goyangnya keras sekali. Saya merasa pusing," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan penyebab gempa berkekuatan 6,7 M di wilayah Banten pada Jumat sore, akibat aktivitas subduksi lempeng Samudra Indo-Australia yang menghunjam ke bawah ke lempeng Benua Eurasia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng samudra Indo-Australia menghunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia atau tepatnya ke bawah pulau Jawa hingga NTT," ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) atau akibat dari patahan naik.
Berita Terkait
-
Momen Bos Persis Solo Selamatkan Diri Saat Rasakan Gempa di Jakarta: Keluar Semua Tuh!
-
Orang Lain Keluar Gedung Bawa Laptop, Pria Ini Justru Tenteng Benda Tak Terduga saat Gempa
-
Pasokan Listrik di Jakarta Aman Pasca Gempa Banten
-
BMKG Mutakhirkan Kekuatan Gempa Banten dari M 6,7 Jadi M 6,6
-
Jakarta Diguncang Gempa M 6,7, Pegawai Kantor Wali Kota Jaksel: Goyang Banget
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!